Ia menyatakan bahwa mengkudu mengandung vitamin C dalam konsentrat yang tinggi, berbagai asam amino, protein dan enzim garam-garam mineral. Mengkudu juga mengandung scopoletin yang mampu mengikat serotonin. Yaitu senyawa kimia yang berperan dalam terjadinya penyempitan pembuluh darah, yang membuat tekanan darah meningkat.
Banyak bahan makanan yang mengandung serotonin, terutama makanan yang berlemak, seperti hewan laut (udang, kepiting dan kerang). Beberapa buah-buahan seperti nenas, pisang, prem serta berbagai buah berkulit keras seperti kelapa dan kemiri, juga mengandung serotonin.
Uji preklinis mengkudu. Bila kita sering mengonsumsi makanan yang mengandung serotonin dalam jumlah banyak, dapat mengakibatkan kerja otot polos terhambat. Gejala yang pertama terlihat dari kelebihan senyawa ini adalah pernapasan terganggu. Ini terjadi karena ada penyempitan bronkus paru-paru. Serotonin juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, baik pembuluh darah jantung mau pun pembuluh darah selaput otak dan pembuluh darah paru-paru.
Penyempitan pembuluh darah membuat aliran darah terhambat dan jantung harus bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Alhasil, tekanan darah meningkat. Aliran darah yang tidak lancar, dapat menyebabkan stroke. Kandungan scopoletin dalam mengkudu, dapat dijadikan pilihan untuk mengatasi hipertensi. Uji preklinis pada tikus menunjukkan, ekstrak buah mengkudu dapat menurunkan hipertensi.
Cara konsumsi. Untuk mengatasi hipertensi, 2 buah mengkudu yang sudah masak diperas dan diambil airnya. Campur dengan 1 sendok madu, lalu saring dan minum segera. Lakukan selama beberapa hari. Kalau mau praktis, telah ada mengkudu dalam sediaan pil atau jus. (SA, dari berbagai sumber).