Jeruk nipis juga dikembangkan di Kalifornia (AS), Kepulauan Hindia Barat, dan Argentina, dan masuk ke Brazil lewat orang-orang Portugis pada 1540-an. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa jeruk nipis adalah tanaman khas Asia Tenggara atau berasal dari Burma, India sebelah utara, Himalaya, China, dan bahkan dari Malaysia.
Tidak ditemukan angka tahun secara persis, kapan tanaman jeruk nipis masuk ke Indonesia. Namun ada yang menyebut jika asal mula jeruk nipis masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang dari Belanda. Fakatanya, hampir di sebagian besar wilayah di Indonesia, mengenal tanaman jeruk nipis ini kendali memiliki penamaan yang berbeda seperti jeruk mipis ( sunda), jeruk pecel ( jawa), dan jeruk dhura ( Madura).
Dari segi sifat dan karakteristik tanaman, pohon jeruk nipis berbentuk perdu, rindang, rimbun, dan memiliki banyak percabangan disertai duri merata di cabang dan rantingnya. Tinggi tanaman berkisar antara 150-350 cm dengan perakaran tanaman yang kuat, dalam, dan dapat tumbuh dengan baik pada semua jenis tanah.
Pemanfaatan jeruk nipis. Jeruk nipis dapat berbuah sepanjang tahun, dengan potensi produksi 81 kg, per pohon per tahun. Selain digukanan sehari-hari sebagai bumbu dapur dan obat herba keluarga, pengolahan jeruk nipis menjadi sirup dan tonik merupakan salah satu nilai tambah dari budidaya tanaman jeruk nipis. Saat ini, pemanfaatan jeruk nipis dalam industri jamu, dan obat herba telah semakin luas, begitu juga pemanfaatannya untuk produk-produk minuman kesehatan serta produk kecantikan. (bersambung).