Empat senyawa telah diidentifikasi sebagai 1-O-beta-glucopyranosyl-2-[(2-hydroxyloctadecanoyl) amido]-4,8-octadecadiene-1,3-diol (1), coniferin (2), beta-sitosterol (3) dan beta-daucosterol (4). Sebuah cerebroside dengan aktivitas antihepatotoxic yang signifikan dan glikosida fenilpropanoid diisolasi dari Flagelliforme typhyonium untuk pertama kalinya (Huang et al., 2004).
Sedangkan, kandungan kimia diidentifikasi sebagai ester metil dari asam hexadecanoic, asam octadecanoic, asam 9-octadecenoic dan Asam 9,12 octadecadienoic. Selain itu, beberapa senyawa alifatik umum diidentifikasi sebagai dodekan, tridecane, tetradecane, pentadecane, heksadekana, heptadecane, octadecane, nonadecane dan eicosane.
Senyawa unik Metil ester asam 13-phenyltridecanoic diisolasi dan diidentifikasi menggunakan metode spektroskopi. Tak satu pun dari senyawa diidentifikasi menunjukkan atau diketahui memiliki perilaku sitotoksik – atau bersifat toksit. (Choo et al., 2001).
Khasiat dan Pemanfaatan. Ekstrak tanaman keladi tikus atau typhonium flageffiforme dan bahan alami lainnya membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini mengandung ribosome inacting protein (RIP), zat antioksidan dan zat antikurkumin. RIP berfungsi menonaktifkan perkembangan sel kanker, merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan sekitarnya dan memblokir pertumbuhan sel kanker. Sedangkan, zat antioksidan berfungsi mencegah terjadinya kerusakan gen.
Baca juga: Kapsus Keladi Tikus untuk anti nyeri, anti kanker, dan anti bengkak.
Sementara zat antikurkumin berfungsi sebagai antiinflamasi/antiperadangan. Kombinasi bahan alami ini mengaktivasi dengan memproduksi mediator yang menstimulasi untuk menguatkan sel dari sistem kekebalan tubuh untuk bersama-sama memberantas sel kanker. (bersambung)