Ancaman 4: Mental mencari jalan pintas berkembang pesat
Kaum muda milenial yang lahir tahun 1990-an, yang sedari kecil sudah akrab dengan gadget yang bisa menyediakan segalanya secara instan, ternyata memiliki karakter yang khas the world is at their fingertip.
Mau makan tinggal tekan tombol untuk pesan antar, tidak perlu masak. Mau mencari tahu kabar terbaru tinggal tekan tombol remote TV. Butuh teman untuk ngobrol tidak perlu mendatangi rumahnya, cukup tekan icon di smartphone atau di layar monitor.
Kaum muda milenial menginginkan segala sesuatu berproses dengan cepat dan juga diperoleh dengan cepat. Sisi negatifnya, banyak yang lebih memilih jalan pintas daripada berusaha. Kasus plagiarisme marak di kampus karena para mahasiswa memilih untuk copy dan paste (‘copas’) informasi yang mereka dapat di Internet dan mengakuinya sebagai kreasi dirinya.
Solusi: Kaum muda milenial bergerak lebih cepat dan lebih sigap, jejaring di dunia maya yang lebih luas dan lebih akrab juga memberikan keuntungan tersendiri.
Jika kecepatan jaringan yang kuat ini dimanfaatkan dengan baik, tentu hasilnya juga akan optimal. Melalui dunia maya, mereka dengan cepat bisa mendeteksi masalah yang ada dalam masyarakat dan kemudian membuat suatu gerakan sosial seperti gerakan mengumpulkan dana untuk membantu anggota masyarakat yang sedang ditimpa kemalangan, seperti untuk korban bencana, dan lain-lain.
Meski ada ancaman di balik keberadaan teknologi komunikasi modern, tentu tak berarti kita harus menghindarinya sama sekali. Sama seperti koin yang punya dua sisi, kemajuan teknologi pun punya sisi positifnya. (VSU, dari berbagai sumber).