Meski rokok merupakan penyebab utama kanker paru, namun ada bayak zat-zat karsinogenik di sekitar kita yang sangat berpotensi memicu kanker paru. Jika sudah begitu lalu bagaimana terapinya, adakah pengobatan alami untuk kanker paru?
Sehatalami.co ~ Mendengar tentang pengidap kanker paru, kita langsung mengidentikkan dengan seorang perokok berat. Tidak salah, karena 90% kasus kanker paru pada pria dan 70% pada wanita disebabkan rokok, apakah ia perokok aktif ataupun perokok pasif.
erokok aktif maupun perokok pasif memiliki risiko kanker paru yang sama besarnya. Namun ada faktor-faktor penyebab lain yaitu zat-zat yang bersifat karsinogenik yang sama pentingnya sebagai pemicu kanker paru. Dan zat-zat karsinogenik tersebut umumnya ada di sekitar kita.
Menurut Dr Ronald Hukum, SpPD-Khom, spesialis kanker pada orang dewasa dari RS Kanker Dharmais, yang dihubungi Okezone pada 27 April 2012, menyatakan, “Penyebab kanker paru itu multifaktor, tidak hanya rokok, meski rokok merupakan penyebab utama.
Lingkungan sekitar juga mempengaruhi.” Ia memberikan contoh penyebab kanker paru di sekitar tempat tinggal kita, yaitu atap atau langit-langit asbes. “Mereka yang rumahnya beratap atau berlangit-langit dari asbes, berisiko tinggi menderita kanker paru, karena setiap hari menghirup debu asbes yang merupakan zat karsinogenik,” kata Dr Ronald.
Dokter Ronald juga menjelaskan bahwa sejenis gas yang bernama radon – tidak berwarna dan tidak berbau – juga berpotensi mencetuskan kanker paru. Gas tersebut antara lain ada di lingkungan industri. “Karena itu, mereka yang bekerja di lingkungan industri perlu mengantisipasinya misalnya dengan mengenakan masker,” katanya.
Dengan begitu banyaknya zat-zat karsinogen ada di sekitar kita, bagaimana cara menghindari agar kita tidak dihinggapi kanker paru? Bagaimana cara menghambat atau memusnahkan sel-sel kanker paru jika telah menyusup ke dalam tubuh kita?
Kanker paru sulit dikenali
Kanker paru adalah jenis kanker yang berawal dari adanya abnormalitas sel yang membelah tak terkendali di paru-paru. Paru-paru kita ada dua belah dengan tekstur seperti spons, tempatnya di dalam dada. Tugasnya mengambil oksigen ketika kita menarik napas dan mengeluarkan/membuang karbondioksida ketika kita mengeluarkan napas.
Kanker paru merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Amerika Serikat. Setiap tahun lebih banyak mengambil nyawa korbannya dibanding dengan kanker kolon, prostat, ovarium, dan payudara digabung menjadi satu. Ada dua tipe kanker paru, berdasarkan penampilan sel-selnya di bawah mikroskop, yaitu:
- Small cell lung cancer, ditemukan dalam paru para perokok berat
- Non-small cell lung cancer, ini merupakan istilah bagi beberapa tipe kanker paru yang mirip, termasuk squamous cell carcinoma, adenocarcinoma, dan large cell carcinoma.
Mengapa kanker paru tidak teridentifikasi oleh tim dokter ketika mereka memeriksa kesehatan Dr Endang sebelum diangkat sebagai Menteri Kesehatan? Jawabnya, kanker paru cenderung sulit untuk diketahui keberadaannya.
Kanker ini sulit dilacak karena tersembunyi di bagian buli paru (alveoli) tempat pertukaran oksigen dan karbondiolksida. Andaikata kemudian ditemukan, kanker tersebut sudah menyebar ke bagian tubuh lain dan sulit dibasmi. Untuk mengetahui dengan pasti, salah satu caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin (medical checkup).
“Kanker paru tidak ada gejalanya yang khas, karena itu harus checkup setiap tahun,” ujar Dr Handrawan Nadesul, pakar kesehatan dan health motivator yang dihubungi Okezone pada 26 April 2012. Salah satu hal yang harus diwaspadai adalah ketika Anda menderita batuk berkepanjangan lebih dari satu bulan.
“Apalagi kalau Anda perokok aktif dan memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker,” ujar Dr Handrawan. “juga jika batuknya mengeluarkan darah, meski kemungkinannya bisa jadi menderita TBC. “ Karena gejala kanker paru sangat umum (batuk-batuk biasa, tulang-tulang sakit), maka seringkali diabaikan dan terlambat ditangani. Ketahuan setelah mencapai stadium lanjut.
Stadium kanker paru
Berikut ini stadium yang dikenal pada kanker paru untuk menentukan sampai di mana keparahan penyakitnya.
- Stadium I: sel kanker hanya ditemukan di paru, jaringan di sekitarnya tetap normal. Stadium 1 dibagi menjadi stadium 1A dan 1B tergantung ukuran tumor.
- Stadium II: sel kanker telah menyebar sampai kelenjar getah bening, dinding dada, diafragma, dan lapisan yang mengelilingi jantung. Stadium ini dibagi menjadi stadium IIA dan IIB tergantung ukuran tumor atau keberadaan sel kanker di kelenjar getah bening sekitarnya.
- Stadium III: Sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ-organ di dada antara lain jantung dan paru. Pembuluh darah di bagian ini sudah terkena. Kemungkinan sel kanker juga sudah menyebar sampai ke leher bawah.
- Stadium IIIA: sel-sel kanker telah mencapai kelenjar getah bening di dada bagian tengah, di sisi yang sama kanker berawal.
- Stadium IIIB: sel-sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di sisi dada lainnya.
- Stadium IV: sel-sel kanker telah menyebar ke belahan paru lainnya atau bagian tubuh lainnya. Tidak mungkin lagi dihilangkan dengan operasi/pembedahan.
Gejala kanker paru
Kanker paru tidak memperlihatkan gejala yang khas pada stadium dini. Gejala baru muncul setelah mencapai stadium lanjut. Menurut Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan, Anwar Jusuf, gejala kanker paru biasanya hanya berupa batuk-batuk, berat badan turun karena tidak bernapsu makan. “Ini sama dengan gejala TBC atau pneumonia,” ujarnya. Berikut ini beberapa gejala kanker paru yang sudah diinventarisasi para spesialis.
- Batuk yang berkepanjangan, tidak kunjung sembuh sampai satu bulan.
- Batuk darah, meski hanya sedikit, patut dicurigai.
- Napas pendek.
- Sakit di dada.
- Kelelahan kronis.
- Suara parau/serak.
- Berat badan turun tanpa direncanakan, karena kehilangan selera makan.
- Sakit pada tulang-tulang
- Sakit kepala
Faktor risiko
Sejumlah faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko Anda kena kanker paru. Beberapa diantaranya bisa dikontrol misalnya berhenti merokok. Namun ada yang tidak bisa diapa-apakan seperti faktor genetik atau riwayat kanker paru dalam keluarga.
- Asap rokok, merupakan pemicu utama kanker paru. Asap rokok mengandung sekitar 4000-an senyawa kimia yang banyak diantaranya telah terbukti menyebabkan kanker. Senyawa utama yang bersifat karsinogenik adalah nitrosamin dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Risiko Anda terkena kanker paru semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah sigaret yang Anda hirup setiap hari. Berhenti merokok (kapan saja) dapat secara signifikan menurunkan risiko kanker paru. JikaAnda tidak merokok tapi terpapar asap rokok setiap hari, risiko kena kanker paru sama besarnya dengan perokok aktif.
- Terpapar gas radon, gas ini diproduksi dari pembongkaran (breakdown) unsur uranium dalam tanah, batu padas, dan air yang kemudian gas itu menjadi bagian dari udara yang kita hirup sehari-hari. Gas radon bisa terakumulasi di mana pun seperti di dalam rumah, gedung-gedung dll.
- Terpapar asbes dan zat zat karsinogen lainnya. Rumah kita maupun tempat kerja/kantor bisa saja mengandung kadar zat-zat karsinogenik misalnya asbes, arsenik, kromium, dan nikel. Zat-zat ini meningkatkan risiko kanker paru terutama jika Anda perokok berat.
- Riwayat keluarga. Seperti kanker lainnya, kanker paru pun bersifat genetik meski tidak terlalu besar, hanya 10 – 15% saja. Orangtua maupun saudara kandung yang mempunyai riwayat kanker paru, merupakan faktor risiko kanker paru. Jika Anda ‘berbakat’ kanker paru, hindari risiko penyebab lainnya.
- Minuman keras, merupakan salah satu pemicu. Penggemar minuman keras suatu saat berpotensi kena kanker paru, apalagi jika usia makin tua. Sebaiknya minum satu kali saja per hari bagi wanita dan dua kali per hari bagi pria.
- Penyakit paru lainnya. Para perokok yang mempunyai penyakit paru misalnya emfisema, berisiko meningkatkan kanker paru. (SA)