Banyak yang percaya pada khasiat kerokan, hingga baru akan merasa sembuh jika telah dikerok. Pada kasus yang lebih serius, masuk angin bisa menjadi gejala awal infeksi virus demam berdarah, bila disertai lesu berat dan gejala lainnya. Karena itu, masuk angin sebaiknya ditangani dengan baik. Bila perlu, segera periksakan diri ke dokter.
Masuk angin juga bisa merupakan gejala awal infeksi virus yang serius, seperti virus hepatitis atau virus demam berdarah. Kemungkinan hepatitis bisa menghilang atau berlanjut, tergantung pada daya tahan tubuh seseorang.
Maka, masuk angin sebaiknya jangan dianggap remeh. Yang perlu diwaspadai adalah masuk angin yang disertai keringat besar, rasa nyeri atau rasa berat di dada, yang biasa disebut sebagai angin duduk.
Kondisi ini bukan sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan sindrom serangan jantung koroner akut, yang bisa menimbulkan kematian dalam 15-30 menit sejak serangan pertama. Karena itu, jika tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apa pun. Termasuk berhubungan seks. Sebaiknya pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung.
Kebanyakan orang Eropa mengatasi gejala flu (common cold), yang hampir sama dengan gejala masuk angin seperti pegal linu, perut kembung, batuk-pilek, pusing, sakit kepala, demam dan meriang, dengan menghirup sup panas, minum obat flu lalu tidur berselimut tebal. (SA).