Perjalanan osteoartritis berlangsung lambat. Ada yang sudah dimulai pada usia 40, namun gejala klinisnya belum muncul. Pada usia 50, biasanya sudah timbul gejala klinis seperti sendi nyeri, kaku, bengkak, kelemahan dan keterbatasan gerak. Gejala biasanya dimulai dengan gangguan ringan, makin lama bertambah berat dan dapat menyebabkan kecacatan.
Sebagaimana penyakit rematik lainnya, nyeri pada sendi pada osteoarthritis dapat diperberat oleh rasa dingin atau cuaca dingin. Ada juga, walau pun jarang, nyeri diperberat oleh panas. Kekakuan biasanya muncul pada pagi hari atau setelah lama tidak bergerak, menghilang setelah 15-30 menit.
Mengatasi Pengapuran
“Pengapuran belum ada obatnya,” ujar dr. Bambang. Obat hanya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Pemberian obat bersifat simtomatik, yaitu untuk mengurangi nyeri dan peradangan (analgetik dan anti-inflamasi nonsteroid). Ada juga obat yang diduga dapat memperlambat proses osteoartritis seperti glukosamin, asam hialuronat dan diacerhen.
Upaya lain adalah fisioterapi dan rehabilitasi. Menurut dr. Bambang, dengan fisioterapi, penyakitnya tidak akan sembuh tapi nyerinya akan hilang dan sewaktu-waktu bisa kambuh kembali. Pilihan lainnya adalah pembedahan, dengan membersihan cairan sendi atau dengan mengganti sebagian atau semua lutut dengan implan (total knee replacement).
Mencegah Osteoarthritis
- Nutrisi yang sehat dan seimbang, bila perlu konsumsi suplemen untuk memelihara sendi.
- Menjaga berat badan, sehingga berat badan yang ditanggung sendi tidak berlebihan.
- Olah raga yang menguatkan otot tapi tidak memberatkan sendi. Berenang bisa menjadi pilihan.
- Hindari perlukaan sendi.
- Gunakan pelindung sendi, terutama bagi pekerja yang banyak berjalan, berdiri lama, naik turun tangga, jongkok lama dan memanggul beban serta penggemar olahraga.
- Hindari sepatu berhak tinggi, sempit dan alas sepatu yang keras dan tidak lentur. (SA)