Faktor Risiko Pengapuran
Penyebab osteartritis sejauh ini belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko timbulnya osteoarthritis, seperti umur, jenis kelamin, genetik, ras dan kegemukan. Osteoartritis jarang ditemukan pada umur di bawah 40 tahun. “Pasien yang datang ke poliklinik RSCM kebanyakan berusia di atas 45 tahun,” ujar dr. Bambang.
Dalam beberapa penelitian pada lansia, wanita diketahui lebih sering terkena osteoartritis lutut, tangan dan kaki, sedangkan pada pria cenderung mengalami pengapuran pada panggul.
Pada usia 50 tahun ke atas, pengapuran lebih sering terjadi pada wanita, kemungkinan karena pengaruh hormonal. Faktor ras juga mempengaruhi. Pada suku asli penduduk Amerika, osteoartritis lebih sering ditemui daripada orang kulit putih. Berat badan berlebih juga berkaitan dengan meningkatnya risiko osteoarthritis, pada wanita mau pun pria.
Adakah Faktor Keturunan Berpengaruh
Herediter (keturunan) juga merupakan faktor risiko. Seorang anak perempuan yang ibunya osteoartritis, kemungkinannya 3x lebih besar terserang daripada anak dari ibu yang tidak osteoartritis.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi timbulnya osteoartritis. Misalnya, adanya kristal pada cairan sendi atau tulang rawan, riwayat perlukaan pada sendi atau adanya stress pada sendi yang berkepanjangan, misalnya pada olahragawan.
“Aktivitas yang berlebih pada sendi dan beberapa penyakit seperti kencing manis, juga menyebabkan tulang cepat rusak,” ujar dr. Bambang. (bersambung).