Lebih baik lagi jika Anda menyempatkan diri untuk menuliskan setiap kali ada pikiran yang menurut perkiraan Anda akan mempengaruhi perasaan Anda. Bacalah, setidaknya 4 kali dalam sehari, sehingga Anda bisa benar-benar mengingat pikiran macam apa yang mempengaruhi perasaan Anda.
Untuk mengetahui apakah pikiran Anda negatif atau bukan, cobalah mengujinya dengan pertanyaan seperti:
- Perasaan apa yang muncul saat saya memikirkan hal ini (yang sedang Anda pikirkan pada saat itu)?
- Apakah saya merasa senang atau sedih, kecewa, dan marah?
- Apakah saya terlalu merendahkan diri dan terlalu menganggap orang lain hebat?
- Apakah saya bertindak secara berlebihan atau membesar-besarkan masalah?
- Apakah saya terlalu menyamaratakan situasi dengan menggunakan kata selalu, semuanya, tidak pernah?
- Apakah yang saya pikirkan benar?
- Bagaimana saya bisa tahu dan apa buktinya?
- Bisakah saya melihat masalah dari sisi lain?
- Adakah yang bisa saya lakukan?.
2. Tuliskan pernyataan positif
Pertama pusatkan pada apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Untuk mendapatkan pernyataan positif, Anda bisa mulai dari kegiatan yang positif juga seperti meditasi atau visualisasi (membentuk bayangan dalam pikiran). Gantilah hal-hal yang tidak terpenuhi atau angan-angan yang tidak tercapai dengan tujuan yang lebih realistis.
Kalau tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengubah situasi atau masalah, cobalah untuk menerima. Gunakan pikiran seperti, ”Saya tidak membutuhkan ini.” Tuliskan segalanya secara optimis, lalu perhatikan. Berlatihlah untuk berterima kasih karena Anda mempunyai banyak teman, Anda merasa senang, Anda mempunyai kekuatan, dan Anda mendapat berkah.
Temukan hikmah kegagalan, masalah, pengalaman, dan situasi yang telah Anda alami, maka Anda akan merasa semua baik-baik saja. Pandanglah kegagalan sebagai proses belajar. Jika Anda bermasalah dengan anak, cobalah memandang tangisan, amukan, kegelisahan anak sebagai kepekaannya.
3. Jangan terlalu menyederhanakan
Berpikir postif bukan berarti menutup mata terhadap masalah. Pernyataan seperti, ”Sayang sekali” atau “Lihat sisi positifnya” menjadi basi jika dilakukan pada setiap situasi. Pikiran positif seharusnya meyakinkan dan membantu Anda merasakan apa yang ingin Anda rasakan dan mencegah timbulnya masalah.
4. Katakan “stop”
Kendalikan pikiran Anda. Hentikan pikiran setiap kali Anda memikirkan sesuatu yang berasal dari pikiran negatif. Cara ini akan membuat Anda lebih sadar dan membantu Anda untuk menolak pikiran negatif. Kemudian latih pikiran pengganti setiap waktu. Simpan daftar pikiran negatif yang ada dalam benak Anda dan alternatif positifnya, sehingga Anda bisa memunculkan pikiran positif tanpa bantuan.
5. Pentingnya afirmasi
Bacalah seluruh pikiran positif beberapa kali dalam sehari. Kebiasaan ini merupakan suatu bentuk afirmasi atau penegasan diri yang akan membantu Anda membentuk kebiasaan berpikir positif . Seperti kebiasaan buruk lainnya, kebiasaan berpikir negatif hanya bisa diubah dengan banyak berlatih.
Semakin sering Anda membaca daftar pernyataan positif dan melatihnya, maka semakin besar peluang pikiran positif mengisi otak Anda. Nah, selamat berlatih. (SA)