3. Selipkan kegiatan spontan
Tak dipungkiri, memiliki jadwal memang bisa memberikan rasa aman. Karena itu,  mengabaikan jadwal demi spontanitas terasa terlalu riskan. Carilah jalan tengahnya. Jadikan jadwal Anda sebagai sketsa kegiatan – bisa dijalani, bisa juga diganti jika situasinya berubah.
Contoh, Anda membuat rencana untuk makan siang dengan teman pukul 11:30 lalu mengunjungi pameran tunggal pelukis favorit Anda di sebuah galeri pukul 1. Tapi jika makan siang dan obrolannya mengasyikkan, lupakan museum dan teruskan obrolannya dan lanjutkan dengan dessert. Semakin fleksibel Anda menjalani jadwal yang telah disusun, semakin mudah Anda membuat perubahan mengikuti perkembangan yang muncul. ( bersambung)