Apa itu kosmetik mineral?
Tidak seperti kosmetik tradisional yang mengandung bahan kimia, kosmetik mineral bebas bahan kimia yang merusak kulit, seperti deterjen, pewangi, pengawet – antara lain paraben. Juga bahan-bahan pengikat dan pengisi seperti minyak mineral yang menyumbat pori-pori kulit dan talek, yang ditengarai berpotensi karsinogenik. Bahan-bahan tersebut maupun bahan-bahan lain yang bisa berakibat buruk pada kulit dan tubuh tidak hadir dalam kosmetik mineral.
Sesuai namanya, kosmetik mineral dibuat dari mineral. Bahan alami ini diperoleh dari bebatuan, batubara, sulfur, pasir, petroleum, maupun air. Namun hanya beberapa mineral yang aman untuk tubuh manusia yang dimanfaatkan, disterilkan, dan dihaluskan menjadi bubuk, kemudian dicampur-campurkan untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
Mineral andalan kosmetik mineral adalah bubuk titanium dioksida (titanium dioxide) dan oksida seng (zinc oxide). Bubuk berwarna putih ini dipakai sebagai pemutih dalam masker wajah dan tabir surya (sunscreen). Sedang oksida seng merupakan pigmen putih yang paling diunggulkan karena memberi warna putih cerah pada aneka lotion, krim, dan tabir surya.
Namun yang lebih penting lagi, kedua mineral ini mempunyai kemampuan yang impresif untuk menahan sinar ultra violet (UVA dan UVB), jauh lebih hebat dari tabir surya berbahan kimia. Karena itu, kedua mineral tersebut sangat diandalkan untuk melindungi kulit kita terhadap UVA dan UVB.
Mineral lain adalah serecite mica, berupa bubuk putih dengan kilau yang menarik sehingga bisa menyamarkan ‘cacat’ seperti pori-pori besar, kerutan, dan garis-garis halus pada wajah. Lagipula, karena tidak larut dalam air, mineral ini selalu ditambahkan dalam kosmetik tahan air dan tahan luntur.
Ada lagi iron oxide atau oksida besi. Sebetulnya, sejak zaman Cleopatra pun mineral ini telah digunakan sebagai zat pewarna, bukan hanya untuk kosmetik melainkan juga dalam ritual keagamaan maupun untuk melindungi kulit. Karena terdapat dalam tiga warna – kuning, merah, dan hitam – oksida besi sangat diandalkan sebagai pewarna foundation dan perona mata (eye shadow).
Berbagai nuansa warna kulit dihasilkan dengan mencampurkan ketiga warna oksida besi ini dalam rasio yang berbeda. Dan kalaupun warna yang diinginkan belum juga bisa diperoleh, biasanya ditambahkan juga berbagai pewarna inorganik yang alami. (bersambung).