Suasana hening bisa menjadi salah satu cara untuk mengendalikan emosi Anda.
SehatAlami.co ~ Tinggal di rumah karena adanya pembatasan sosial karena pendemi memungkinkan seseorang mengalami stres. Akibatnya bisa beragam mulai dari marah, bingung, rasa kesal hingga paranoid. Tentu hal ini menjadi tidak mengenakkan karena kita juga dituntut kerjaan walau dengan cara work for home. Lalu bagaimana mengusir energi negatif ini?
Founder Remedi Indonesia, Ferry Fibriani memberikan sebuah tip yang gampang. Pemegang Certified Energy Psychologi ini menyebut sejumlah tahapan yang bisa dilakukan yaitu menciptakan rasa hening atau selaras dalam napas.
“Rasa hening akan memerikan peluang untuk membenahi lensa pola pikir kita. Ada banyak waktu yang bisa dieksplorasi untuk memperluas pandangan. Hening untuk melihat ke dalam dan keluar serta membantu kita untuk hadir secara utuh,” kata Ferry seperi dilansir laman antaranews.com.
Tahap selanjutnya menurut dia adalah mengamati peristiwa yang tidak menyenangkan dan emosi yang menyertai peristiwa itu. Setelahnya, lepaskan emosi tidak nyaman tersebut. Kemudian indentifikasi yang menyertai rasa tidak nyaman itu.
Kemudian hadirkan skala emosi. Angka 1 menujukkan rasa nyaman Anda dan angka 10 menunjukkan rasa yang paling tidak nyaman. Selanjutnya tanyakan kepada diris endiri : Bisakan Anda melepaskannya? Maukah melepaskannya? Kapaningin melepaskannya?
Pertanyaan dan jawaban tersebut dilakukan dengan pengaturan napas sambil berusaha melepaskan semua emosi yang tidak nyaman. Lakukanlah berulang kali hingga skala emosi menjadi semakin nyaman. Yang tidak boleh dilipakan lagi adalah dengan olah cinta berupa emosi dan respon positif serta berikan afirmasi positig serta hikmah yang dapat dilihat dalam situasi tersebut.
Untuk para ibu yang repot dengan egala urusan di masa pembatasan sosial, Ferry menyarankan agar para ibu meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. “Saya menyarankan waku untuk me time. Hening menjadi kekuatan suasana yang penting. Maka berhentilah sejenak untuk meletakkan beban di pundak dan amatilah sejenak apa beban apa yang ada. Haruskah kita membawa semuanya ke dalam diri?” ungkap Ferry.
Ferry juga menjelaskan bahwa mencoba untuk menerapkan kebiasan baru menjadi sangat penting. Misalnya memberikan struktur waktu bagi semua yang tinggal dirumah seperti mengatur jam istirahat dan lain sebagainya. (NH)