Terus mengembangkan pola asuh welas asih
Karena itu, orangtua diharapkan untuk terus mengembangkan pola asuh yang welas asih dan demokratis sejak dini dan tetap bertahan demikian saat anak tumbuh remaja. Keluarga/orangtua yang welas asih dan demokratis selalu menanamkan nilai-nilai salah dan benar dengan bimbingan dan komunikasi dua arah dan mengutamakan pemahaman anak.
Berbeda dengan orangtua yang otoriter, kaku, dan sering memberikan hukuman, yang memilih melakukan doktrinisasi dan mengutamakan kepatuhan tanpa perlu memberikan contoh atau bimbingan.
Dalam beberapa penelitian bahkan terbukti bahwa anak-anak yang memiliki orangtua yang welas asih dan demokratis menjalani masa remajanya tanpa masalah berarti dibandingkan dengan anak yang dibesarkan oleh lingkungan/orangtua yang kaku, otoriter, dan sering menghukum.
Dengan bimbingan dan kesempatan yang diberikan kepada remaja untuk benar-benar melakukan sesuatu, remaja belajar dari pengalaman mana yang tepat dan baik dan mana yang salah. Dengan demikian, nantinya seorang remaja akan dapat menghindari hal-hal yang salah.
Karena ia tahu bahwa hal tersebut salah dan tidak benar, bukan karena takut atau karena “ayah bilang itu salah”. Keterampilan hidup inilah yang dibutuhkan seorang remaja dalam menghadapi tuntutan peran yang semakin banyak dalam kehidupannya kelak. (SA)