Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku heran dengan hebohnya masyarakat dalam merespons isu virus corona. Padahal menurut Menkes Terawan, justru flu lebih berbahaya ketimbang virus corona. Karena itu masyarakat dihimbau tidak panik.
Sehatalami.co ~ Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai saat ini telah menangani 153 suspect (kasus) virus corona (COVID-19) di Indonesia sejak kemunculannya. 153 kasus suspect tersebut termasuk dengan dua pasien positif corona asal Depok, Jawa Barat.
“Sampai dengan hari ini semuanya ada 153 kasus, karena dalam 1 kasus itu bisa 2 spesimen bisa. Dari 153 tadi sebelumnya diumumkan Pak Presiden 2 ketemu positif dijelaskan ada anak sama ibu,” kata Kepala Badan Litbangkes Kemenkes, Siswanto di kantornya Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
Tidak perlu panik
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku heran dengan hebohnya masyarakat dalam merespons isu virus corona. Padahal menurut Menkes Terawan, justru flu lebih berbahaya ketimbang virus corona. Karena itu masyarakat dihimbau tidak panik.
“Padahal flu batuk pilek yang biasa terjadi pada kita itu angka kematiannya lebih tinggi daripada yang ini, corona. Tapi kenapa ini bisa hebohnya luar biasa?” ujar Terawan di Kantor Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (2/3).
Dari 153 yang ditangani tidak termasuk WNI ABK World Dream
Diejalaskan bahwa 153 kasus yang diduga atau suspect virus corona ini tak termasuk dengan WNI anak buah kapal (ABK) World Dream. Sebab lokasi awal kasus tersebut terjadi di Hong Kong.
“Terus kemudian menyambung tadi yang crew kapal World Dream, kita ambil semua spesimennya total ada 188 dan itu sudah diperiksa alhamdullilah semua negatif,” ujar Siswanto.
Kemenkes mendapatkan hasil laporan pemeriksaan bahwa semua WNI ABK World Dream itu negatif. Meski tak terjangkit, Kemenkes tetap melakukan protokol kesehatan untuk memastikan semua WNI itu bebas dari virus corona.
“Meski semua negatif, tetap diobservasi selama 14 hari kenapa? Karena itu ada masa inkubasi, jadi harus dipastikan 14 hari tidak infeksi, terus baru dinyatakan free, tapi di depan sudah cek bahwa seluruh 188 adalah negatif,” imbuh Siswato. (SA)