Telah beredar kabar di media sosial bahwa garam jika dimasak akan berubah menjadi racun bagi tubuh. Kabar lewat pesan singkat ini menjadi meresahkan.
Tim Klarifikasi dari tim Subdit Pengendalian Konten Internet Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa berita tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
Laman kantor berita antaranews melansir bahwa dalam pesan disampaikan ketika garam dimasukkan ke dalam masakan atau air yang mendidih maka berubah menjadi racun atau toksik dan kandungan yodium di dalamnya akan hilang.
Disebutkan bahwa garam tidak akan berubah menjadi racun bila dimasak maupun dicampur dengan air mendidih. Kandungan garam adalah mineral.
Mineral ini tidak berubah menjadi racun atau zat berbahaya selama garam tersebut memang dibuat dengan bahan yang aman, tidak diberikan campuran tertentu oleh produsennya.
Menurut dokter ahli gizi dr. Inge Permadhi, MS., Sp.GK., memasak garam tidak akan mengubahnya menjadi racun. “Garam adalah mineral bukan seperti vitamin, jadi dia tidak akan rusak karena pemasakan. Memasak garam tidak akan merusak strukturnya,” jelas dr. Inge seperti dilansir laman viva.co.id
Inge menambahkan bahwa garam bisa menyebabkan masalah hanya jika digunakan dalam jumlah yang banyak. Terlalu banyak mengonsumsi garam bisa menyebabkan hipertensi. Penggunaan garam yang dianjurkan adalah tujuh gram sehari atau sama dengan satu sendok teh lebih.
Tujuh gram tersebut terbagi dalam berbagai makanan yang kita konsumsi dalam sehari. Maka, ketika makan satu makanan dan tidak terasa asin, jangan menambahkan garam karena itu sama saja artinya menambah asupan garam melebihi dari jumlah yang dianjurkan.