Gangguan dorongan seksual bisa juga karena disfungsi ereksi. Yaitu gangguan fungsi seksual berupa ketidakmampuan yang menetap untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang cukup, guna melakukan hubungan seksual dengan baik.
Gangguan lainnya adalah ejakulasi, yang terdiri dari ejakulasi dini (ED) dan ejakulasi terhambat (ET). International Consultation on Erectile and Sexual Dysfunction 2003 di Paris menyebutkan, seseorang disebut mengalami ED bila: ejakulasi terjadi dalam waktu cepat, tidak dapat dikontrol, tidak dikehendaki dan mengganggu yang bersangkutan atau pasangannya.
Ada yang mengartikan ED, bila ejakulasi kurang dari 10 menit dan hubungan seksual berakhir dalam 20 menit. Kebalikannya adalah ET, di mana penis tidak dapat mengalami ejakulasi di dalam vagina. Namun, kasus ET sangat jarang terjadi.
Puncak seksual yaitu reaksi seksual, berupa sensasi erotik yang menyenangkan (orgasme). “Pecahnya awan” menurut orang Cina. Gangguan orgasme adalah terhambat atau tidak tercapainya orgasme, setelah memasuki fase rangsangan selama melakukan aktivitas seksual. Jangan salah. Pria pun dapat mengalami gangguan orgasme. Hanya saja, angkanya relatif kecil dibanding wanita.
Apa Penyebab GFS : Fisik dan Psikis
Menurut para hali, penyebab GFS sangat kompleks. Tapi, secara besar dapat dibagi dua, yaitu fisik dan psikis. Bisa juga kombinasi keduanya. Keadaan fisik atau kondisi kesehatan seseorang dapat berdampak pada fungsi seksualnya. Seperti, penyakit yang mengganggu sistim pembuluh darah, gangguan sistim saraf, gangguan hormon dan beberapa penyakit lain. Gaya hidup tidak sehat, penggunaan obat atau ramuan tertentu serta operasi di daerah kelamin juga bisa menjadi penyebab. (bersambung)