Mengapa orang bisa terpapar penyakit pasca banjir?
Menurut Dr. Ari, seseorang bisa terpapar penyakit dan terganggu kesehatannya akibat banjir tergantung dari tiga faktor penting pemicu timbulnya penyakit, yaitu faktor host, lingkungan, dan agen.
- Faktor Daya tahan Tubuh
Ketika terjadi pengungsian akibat banjir, kondisi kebersihan lingkungan, makanan dan minuman yang dikonsumsi pengungsi sangat tidak memadai sehingga akan berpengaruh pada daya tahan tubuh para pengungsi. Selain itu, para pengungsi tidur dengan alas yang tidak memadai. Kondisi ini meningkatkan kerentanan para pengungsi terhadap penyakit-penyakit pascabanjir. Cuaca yang tidak mendukung saat ini juga dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang walaupun tidak terkena langsung dampak banjir. - Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat memperburuk kondisi masyarakat adalah faktor cuaca, di mana hujan dan angin kencang yang masih melanda DKI Jakarta. Dampak buruk ini terutama dialami oleh bayi, anak-anak, dan orang tua. Belum lagi lingkungan sekitar banjir yang kotor dengan sampah bertebaran di mana-mana. Genangan air akan mengundang lalat dan kecoa dan hal ini berpotensi mencemari makanan dan minuman kita.
- Faktor Bakteri. Faktor agen pembawa penyakit yang banyak dijumpai akibat bencana banjir adalah lalat, tikus, bakteri dan kotoran yang menyebabkan tercemarnya air bersih. Tikus merupakan agen pembawa penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui kotoran dan kencing tikus yang bercampur dengan genangan banjir seperti yang sudah saya sebutkan di atas.
Cara Mencagah dan Mengantisipasinya
Untuk mencegah faktor-faktor tersebut memicu terjadinya gangguan kesehatan, beberapa hal berikut ini bisalakukan sebagai langkah diantisipasi untuk mengatasi penyakit pasca banjir. yaitu:
- Harus dipastikan bahwa kita selalu menkonsumsi makanan dan minuman yang higienis. Perhatikan kadaluarsa dari makanan yang dikonsumsi baik makanan jadi maupun makanan yang dibuat sendiri,
- Diusahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan fresh. Cuci tangan pakai sabun atau hand antiseptic, untuk menghindari infeksi usus. Anak-anak harus diajari untuk selalu cuci tangan pakai sabun, tentu orang dewasa harus memberi contoh kapan dan bagaimana mencuci tangan dengan baik,
- Kebersihan lingkungan harus selalu terjaga dan segera bersihkan lokasi pasca banjir dengan menggunakan antiseptik dan tetap memperhatikan pelindung diri bagi orang yang bertugas membersihkan kotoran khususnya lumpur pasca banjir tersebut. Pelindung diri meliputi masker, sarung tangan dan memakai sepatu boot. Hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman,
- Untuk anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral apabila terjadi keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari akibat rumah dan lingkungan terkena banjir,
- Perlu stok obat-obat sederhana, obat penurun panas, obat anti diare, obat sakit kepala dan oralit,
- Anak-anak harus dicegah untuk tidak bermain-main di air banjir baik karena potensi gangguan kesehatan maupun risiko terbawa arus atau tenggelam pada air banjir. Tujuan dari tindakan ini semua tentunya untuk mencegah agar kita semua terhindar dari penyakit pasca banjir yang sewaktu-waktu bisa mengenai siapa saja terutama anak-anak kita. (Dr. Ari Fahrial Syam).
Page 2 of 2