Sehatalami.co ~ Di tengah gencarnya kampanye pentingnya melakukan test antigen untuk mendeteksi Covid-19 sebagai syarat melakukan perjalanan keluar dan masuk kota, tim ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM), mengumumkan bahwa GeNose alat pendeteksi Covid-19 melalui napas yang dikembangkan telah mendapatkan izin edar, tepatnya pada 24 Desember 2020.
GeNose atau kependekan dari Gadjah Maha Electronic Nose merupakan alat pendeteksi Covid-19 melalui napas yang dihembuskan oleh pasien terduga terinfeksi virus. Alat ini dibekali dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang bisa mendeteksi partikel spesifik pengidap Covid-19 yang dikeluarkan pasien.
Dilaporkan, setelah mendapatkan izin edar, bahkan sudah banyak piohak yang memesan GeNose buatan tim ahli dari UGM ini. “Setelah dapat izin itu, yang pesan cukup banyak. Hape saya dan Pak Kuwat (koleganya) tidak berhenti berdering. Dari luar negeri ada, dari salah satu perusahaan besar di Singapura,” ujar dia dalam konferensi pers virtual Perkembangan GeNose dan Rapid Test Antigen CePAD, Senin, 28 Desember 2020.
Salah satu pengembang alat pengendus virus corona Covid-19, GeNose, dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dian K. Nurputra, menerangkan setelah mendapatkan izin edar pada 24 Desember 2020, pihaknya mendapat banyak calon pembeli yang ingin memesan. Bahkan ada pemesan yang berasal dari luar negeri.
Diberitakan sebelumnya bahwa dari segi akurasi dan efektivitas, Ketua Tim Pengembang GeNose, Kuwat Triyana, menyampaikan bahwa alat ini diproyeksikan bisa menggeser tes cepat itu. “Akurasi deteksi alat itu sampai saat ini 93-95 persen,” katanya sebagaimana dilansir dari Tempo, Minggu, 27 Desember 2020.
Mereka berharap agar dengan jumlah GeNose yang masih terbatas ini dapat memberikan dampak maksimal dan dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari.
“Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas, sehingga satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” kata dia.
Kuwat juga menegaskan setelah mendapatkan izin edar GeNose C19 akan segera diproduksi massal. Tim berharap bila ada 1.000 unit kelak maka akan mampu mengetes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit sesuai target di akhir bulan Februari 2021, maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari. (SA)
Sumber: www.tempo.co