2. Nutrisi tidak seimbang
Agar tumbuh normal, rambut membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dan dapat diserap secara optimal hingga sampai ke rambut. Untuk itu tubuh perlu berada pada keseimbangan asam basa (pH) tertentu.
Pola makan terlalu banyak protein hewani, tepung terigu, gula, serta lemak trans membuat darah bersifat asam. Keasaman tinggi menyebabkan darah cenderung kental, sel mudah meradang, pembuluh darah pun menyempit. Karena aliran darah tak lagi lancar, zat-zat nutrisi yang dibawa oleh sel-sel darah menuju rambut pun terhambat.
3. Penuaan kulit kepala
Penggunaan bahan kimia yang tidak tepat, seperti untuk tata rias rambut, dan tingkatan stres bias berpengaruh pada kesehatan kulit kepala. Selain itu, paparan matahri langsung secara alami juga dapat berpengaruh pada penuaan kulit kepala.
Iklim tropis Indonesia yang cenderung lembap turut mempengaruhi tingkat keasaman kulit kepala dan meningkatkan produksi kelenjar minyak, sehingga kulit kepala menjadi lebih berminyak dan bersifat asam.
4. Menderita suatu penyakit
Pertumbuhan kulit kepala juga dipengaruhi oleh sistem imunitas, saat tubuh terserang penyakit, rambut juga bisa terpengaruh. Beberapa penyakit yang sering memicu kerontokan rambut contohnya infeksi bakteri, jamur, demam tinggi, diabetes, gangguan fungsi kelenjar tiroid, tekanan darah tinggi, psoriasis, dan lupus.
Penyakit-penyakit tersebut menyebabkan fase anagen dengan cepat masuk ke fase telogen. Selain itu, kerontokan juga dipicu oleh konsumsi obat-obatan, seperti obat pengencer darah, antikanker, dan penunda kehamilan.
5. Perawatan rambut yang salah
Penggunaan zat kimia untuk perawatan rambut juga bias menyebabkan kerontokan rambut dan perlu diwaspadai. Selain itu, cara menyisir yang terlalu keras, mengikat rambut terlalu kencang dan lama, serta rambut yang ditutup seharian, terbukti berperan besar menyebabkan terjadinya trauma pada rambut yang berujung pada kerusakan. (bersambung).