Sesekali kita perlu menjelajah bukit dan lembah Harau. Keelokan dan keindahan alamnya, khas dan mengesankan. Kita dapat menyaksikan indahnya deretan tebing bebatuan tinggi berusia 30-40 juta tahun di area ini.Inilah surga bagi wisatawan asing maupun domestik yang tersembunyi di balik panorama alam di ranah Minang.
Kurang lebih hanya membutuhkan waktu 45 menit perjalanan udara Jakarta – (Bandara Internasional Soekarno-Hatta) ke Minangkabau ( Bandara Internasional Minangkabau). Hari itu, pagi pukul 06.00 wib, kami tiba di ranah Minang, Propinsi Sumatra Barat.Semburat warna jinga dari balik Gunung Singgalang, seolah menyambut kedatangankami untuk yang ketiga kali ini di tanah Minang.
Namun bukan Jam Gadang, Pantai Air manis Si Malin Kundang, Ngarai Sianok, serta indahnya Danau Singkarak dan Maninjau alasan kedatanganku kali ini. Tetapi Lembah Harau. Iya, eksotisme Lembah Harau yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, inilah alasan kami datang ke sini. Sebuah lokasi wisata yang di kelilingi oleh dinding tebing-tebing tinggi menjulang dari bebatuangranit, dengan kemiringan hampir 90 derajat.
Memandangi deretan tebing-tebing tinggi di area ini membuat hati tergetar.Dan sejenak tersadar betapa indah panorama alam yang menjadi salah satu kebanggaan warga ranah Minang ini.Tak salah jika, Lembah Harau ini menjadi salah satu area kunjungan wajib bagi para wisatawan. (bersambung)