Anda selalu menganggap diri Anda kurang sempurna dan kurang hebat dibanding orang lain? Kini saatnya untuk bersikap lebih baik pada diri sendiri.
Sehatalami.co ~ Banyak orang yang memang lebih mudah mengkritik dirinya sendiri – begitu juga mengkritik orang lain – daripada menemukan kelebihan dan sumber kebahagiaan di dalam dirinya. Situasi ini sering kali kita hadapi akhir-akhir ini.
Masih banyak di antara kita yang menyalahkan diri sendiri tanpa ampun, memberi penilaian diri yang rendah, padahal kenyataannya tak seburuk yang Anda kira. Jika demikian, tak perlu khawatir, karena Anda tidak sendiri.
Pengaruh lingkungan dan budaya sosial
Cheryl Richardson, seorang pembicara dan penulis buku Transform Your Life One Month at a Time, mengatakan bahwa kebiasaan menyalahkan, menjelek-jelekkan, dan menilai rendah diri sendiri, erat hubungannya dengan sistem budaya dan nilai yang berlaku dalam lingkungan sosial. ”Masyarakat seringkali berharap terlalu tinggi dan menuntut kita untuk menjadi panutan bagi orang lain,”kata Richardson.
Richardson mengatakan bahwa waktu kanak-kanak, kita masih sangat terbuka pada apa pun yang ditawarkan oleh dunia. Seiring berjalannya waktu, kita memasukkan suara-suara positif maupun negatif dari lingkungan ke dalam diri kita.
”Sayangnya, saat kita semakin dewasa, justru suara negatiflah yang terdengar semakin keras gemanya. Itulah mengapa di dalam hati kita sering terdengar celaan, ’Kamu seharusnya lebih kuat,’ atau ’Kamu memang enggak punya apa-apa,’ dan sebagainya,” demikian penjelasan Richardson.
Pola asuh dan pengalaman masa kecil
Pola asuh adalah hal yang paling mempengaruhi kebiasaan mengkritik diri sendiri. Jika anak diasuh dalam lingkungan yang penuh dengan celaan dan caci-maki, sangat dimungkinkan anak tersebut berkembang menjadi orang yang kurang memiliki keberanian dan kepercayaan pada dirinya sendiri. Kepribadian anak awalnya seperti kertas putih, orangtualah yang menentukan akan berisi dan berwarna apa kertas itu nantinya.
Selain pola asuh, pengalaman-pengalaman yang membekas selama masa kecil ternyata juga berpengaruh besar dalam perkembangan anak, seperti: kekerasan dalam keluarga atau perlakuan pilih kasih antar saudara kandung, bahkan penanaman nilai (tanggung jawab, toleransi, kejujuran, atau kerendahan hati) yang salah. (bersambung).