Anda tak perlu jadi milyarder atau trilyuner untuk bisa memberikan sesuatu kepada orang yang membutuhkannya. Bahkan senyum yang manis dan sikap ramahpun sudah merupakan pemberiaan istimewa bagi kebahagiaan orang-orang di sekitar Anda.
Sehatalami.co ~ “Setiap hari raya atau kesempatan moment spesial, saya mengumpulkan baju-baju yang jarang saya pakai sepanjang tahun itu, dan saya berikan ke orang lain yang membutuhkan, seperti pemulung, tukang sapu, atau siapa pun yang mau. Senang rasanya melihat kabahagiaan di wajah mereka saat mengucapkan terima kasih,” cerita Cinta (26 th), karyawati swasta di pusat kota Jakarta.
Anda pasti juga pernah merasakan sensasi menyenangkan yang meliputi hati, setelah memberikan sesuatu kepada seseorang. Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Molecular Psychiatry menjelaskan bahwa aktivitas memberi ternyata meningkatkan produksi dopamin – neurotransmiter yang berhubungan dengan perasaan bahagia. Perasaannya sama seperti ketika sedang mengerjakan hobi, berekreasi, atau menerima hadiah.
Tak hanya itu, sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 2.000 orang di Buck Institute for Age Research di Novato, California, menemukan bahwa mereka yang menjadi sukarelawan di satu atau dua organisasi cenderung hidup lebih lama sebanyak 44% dibandingkan mereka yang sama sekali tidak pernah menjadi sukarelawan di organisasi mana pun. Ketika menjadi sukarelawan, kita memberikan sesuatu yang kita miliki (waktu, uang, atau tenaga) tanpa mengharapkan balasan sama sekali .
Faktor menjadi sukarelawan ini bahkan mengalahkan faktor-faktor lain yang selama ini dianggap mampu memperpanjang usia, seperti berolahraga empat kali setiap minggu (30%), serta rutin menghadiri kegiatan-kegiatan keagamaan (29%).
Dalam penelitiannya yang melibatkan 3.000 sukarelawan, Dr Alan Kutz menemukan bahwa memberi atau menolong orang lain merangsang produksi endorfin, neurotransmiter yang berfungsi menekan rasa sakit serta mengurangi stres. Hormon inilah yang berperan dalam peningkatan kualitas kesehatan.
Memberi secara ikhlas dan spontan
Lalu, apa yang perlu kita lakukan agar bisa memberi dengan ikhlas dan spontan. Berikut adalah beberapa tip dari para ahli, agar kita bisa mulai memberi tanpa harus menunggu menjadi milyarder..
1. Mengenali diri sendiri
Langkah pertama sebelum kita dapat memberikan sesuatu kepada orang lain menurut Prof Dr dr Luh Ketut Suryani SpKJ (K), adalah dengan mengenali diri sendiri.
“Sebelum membantu orang lain, kenali dulu siapa “aku” sebenarnya, apa yang terjadi di dalam diriku, dan kenapa aku seperti sekarang ini. Ketika kita sudah membebaskan diri dari beban masa lampau, maka kita lebih dapat membantu orang lain dengan memahami masalah dari sudut pandang orang lain,” kata Luh dalam bukunya, Hidup Bahagia.
2. Tak perlu besar
Jangan pula berpikir bahwa ketika Anda ingin memberikan sesuatu, Anda harus menguras seluruh tabungan Anda, atau berhenti bekerja lalu bergabung dengan sebuah kelompok sukarelawan.
“Tak perlu terlalu berlebihan,” kata Stephen Post, PhD, penulis buku Why Good Things Happen to Good People. Usul Post, “Berikan sedikit setiap hari; Anda akan merasa lebih bahagia, lebih sehat, dan berumur panjang.”
Mengutip ucapan Mother Teresa, “Kita tidak bisa melakukan hal-hal besar; yang bisa kita berikan hanyalah hal kecil dengan cinta yang besar.”
3. Pikirkan di luar diri Anda
Menurut Terry Trespicio dalam artikelnya yang berjudul “What You Get fromGiving” pandangan kita terhadap diri kita sendiri (apakah sebagai seorang guru, pegawai bank, orangtua, atau lainnya) justru bisa membatasi pandangan kita tentang apa yang bisa kita berikan kepada orang lain karena kita berpikir, “itu bukan bagian saya, itu tugasnya orang lain.” Padahal, untuk memberi, kita tidak perlu terkungkung oleh fungsi tertentu dalam kehidupan ini.
Karena itulah, Gary Morsch, MD, penulis buku The Power of Serving Others, mengatakan, “Melakukan sesuatu untuk orang lain bukanlah tentang siapa saya dan apa yang harus saya berikan, tapi lebih tentang menyediakan diri dengan ikhlas untuk mereka yang membutuhkan bantuan Anda.”
4. Berikan yang Anda butuhkan
Sebuah penelitian tentang efek memberikan bantuan terhadap kondisi mental seseorang dipublikasikan di jurnal Social Science & Medicine. Subjek penelitian tersebut adalah orang-orang dengan gangguan multiple sclerosis (MS) yang telah dilatih untuk mendengarkan dan memberikan dukungan kepada penderita multiple sclerosis yang lain.
Penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang memberikan dukungan kepada sesama penderita ternyata menunjukkan peningkatan rasa percaya diri, dan penghargaan terhadap dirinya sendiri, dibandingkan penderita MS lain yang menerima dukungan tersebut.
“Bukankah kita lebih mampu membantu orang lain yang mempunyai masalah yang persis sama dengan masalah yang sedang kita hadapi?” kata Post.
5. Bahagia untuk orang lain
“Hal terbaik – tapi juga tersulit – untuk dilakukan bagi orang lain adalah ikut bergembira setulus-tulusnya bagi kebahagiaan orang lain.,” kata Trespicio. Yang lebih mudah muncul justru perasaan iri karena orang lain yang memperoleh kebahagiaan, dan bukan kita.
“Seringkali kita takut bahwa kebahagiaan yang dirasakan oleh orang lain akan menyisakan semakin sedikit kebahagiaan bagi kita. Pendapat itu tidak benar. Saat berbahagia untuk orang lain Anda justru memasok energi positif ke dalam diri sendiri.” tegas Sharon Salzberg dalam buku Lovingkindness: The Revolutionary Art of Happiness.
Apa yang bisa kita berikan?
- Tersenyumlah pada orang lain, bahkan yang tidak kita kenal sekalipun.
- Kirimkan kartu, SMS, atau e-mail ucapan terima kasih pada orang yang telah berbuat baik pada Anda.
- Ajari rekan kerja Anda yang baru mulai bekerja atau yang belum cukup berpengalaman.
- Beri tepuk tangan yang tulus pada seseorang yang baru saja mempresentasikan sesuatu dengan baik.
- Pandanglah mata pelayan restoran atau kasir toko dan teller bank, saat Anda mengucapkan terima kasih.
- Sesekali,tinggalkan tip yang cukup besar untuk pelayan restoran.
- Sempatkan untuk bercengkerma bersama anak dan keluarga.
- Kejutkan seseorang dengan hadiah yang ia sukai.
- Berikan pujian pada orang yang telah mengerjakan tugasnya dengan baik.
- Hentikan kebiasaan buruk yang merugikan orang lain, misalnya: merokok atau terlalu mudah mengkritik dan cepat emosi.
- Berikan tempat duduk Anda di kendaraan umum pada orang lain yang membutuhkan.
- Ajarkan orang di sekitar Anda untuk juga menikmati perasaan bahagia lewat memberikan sesuatu kepada orang lain.