Dr. Dorothy J. Pattison dari University of Manchester, Inggris, menemukan bahwa rendahnya konsumsi vitamin C meningkatkan risiko artritis. Dalam kelompok responden yang paling sedikit mengkonsumsi vitamin C, ternyata jumlah penderita artritis tiga kali lebih besar daripada kelompok yang terbanyak mengkonsumsi vitamin C.
Sehatalami.co ~ Sebuah hasil penelitian terbaru dikatakan rajin mengonsumsi makanan kaya vitamin C dapat melindungi tubuh dari risiko mengidap artritis. Hasil penelitian tersebut diungkapkan dalam Anals of the Rheumatoid Diseases, yang melibatkan lebih dari 20.000 orang responden, berlangsung sejak 1993 hingga 2001.
Pola makan harian mereka dicatat dengan teliti. Penelitian terutama difokuskan pada 73 orang pengidap artritis dan 146 orang bukan pengidap artritis, dibandingkan terhadap pola makan masyarakat umum yang juga dijadikan responden.
Dr. Dorothy J. Pattison dari University of Manchester, Inggris, menemukan bahwa rendahnya konsumsi vitamin C meningkatkan risiko artritis. Dalam kelompok responden yang paling sedikit mengkonsumsi vitamin C, ternyata jumlah penderita artritis tiga kali lebih besar daripada kelompok yang terbanyak mengkonsumsi vitamin C.
Risiko artritis makin meningkat bila asupan vitamin E dan betakaroten juga rendah. Vitamin C terdapat dalam beragam jenis buah-buahan segar, seperti jambu biji, pepaya, nanas, mangga, stroberi. Vitamin C juga berlimpah dalam sayuran yang lazim disantap mentah, seperti kol, termasuk kol merah, daun selada, daun selada air.
Vitamin E banyak terdapat dalam kacang-kacangan, antara lain kacang merah, kacang hijau, kedelai dan hasil olahnya (tempe, tahu, susu kedelai), taoge, yogurt, serta biji-bijian (kenari, wijen, almon, walnut, pecan), minyak zaitun. Sayuran hijau dan buah berwarna jingga menyimpan banyak sekali betakaroten. (SA)