Garcinia juga dapat menurunkan keasaman dan meningkatkan ketahanan selaput lendir lambung, sehingga bermanfaat mencegah radang saluran pencernaan. Garcinia berlimpah vitamin C dan telah digunakan sebagai tonik untuk jantung.
Sehatalami.co ~ Garcinia cambogia, juga dikenal sebagai pohon asam malabar atau minyak manggis, adalah tanaman herba asal India dan Thailand, yang telah ratusan tahun digunakan sebagai bumbu masakan seperti kari dan penurun berat badan alami. Bagian tanaman yang digunakan sebagai herba adalah buahnya yang bentuknya merupakan kombinasi antara buah manggis dan labu kecil berwarna keunguan.
Buah Garcinia mengandung ekstrak alami asam hidroksisitrat (hydroxycitric acid, HCA), komponen kimiawi alami dan turunan asam sitrat yang sama seperti yang terdapat pada buah-buahan sitrus (jenis jeruk) lainnya. HCA inilah yang diketahui dapat menghambat sintesa lemak dan asam-asam lemak serta mengurangi pembentukan LDL dan trigliserid.
Hanya saja, sampai saat ini penelitian manfaat HCA masih berdasarkan eksperimen laboratorium pada hewan, belum pada manusia. HCA dapat menurunkan pengubahan karbohidrat menjadi lemak dengan cara menghambat proses enzim-enzim tertentu.
Penelitian pada hewan tersebut juga mengindikasikan HCA dapat menekan nafsu makan dan mempengaruhi terjadinya penurunan berat badan, antara lain dengan membatasi sintesa asam-asam lemak dari kelebihan glukosa sampai sekitar 40-70 persen dalam waktu 8-12 jam setelah makan.
Di Amerika, Jepang, Eropa, dan negara-negara Barat lainnya, ekstrak buah Garcinia mulai gencar direkomendasikan sebagai suplemen diet pendukung program penurunan berat badan, di samping olah tubuh dan perbaikan pola makan.
Menurunkan berat badan dengan cara menekan nafsu makan dan menghambat penyerapan dan sintesa lemak, kolesterol, dan trigliserid. Herba ini menekan nafsu makan dengan cara meningkatkan sintesa glikogen. Glikogen adalah glukosa atau gula darah yang digunakan tubuh sebagai energi.
Molekul glukosa yang tidak segera digunakan sebagai energi akan disimpan di dalam organ hati (liver) dan otot dalam bentuk glikogen. Apabila jumlah simpanan glikogen sudah berlebih, kelebihannya akan diubah menjadi lemak dan kolesterol.
Peningkatan produksi dan simpanan glikogen merupakan cara alamiah tubuh memberi tahu pusat kenyang pada otak bahwa makanan yang masuk ke dalam tubuh sudah cukup. Mekanisme tersebut menjelaskan mengapa Garcinia efektif sebagai herba untuk mengendalikan obesitas dan kolesterol.
Garcinia juga dapat menurunkan keasaman dan meningkatkan ketahanan selaput lendir lambung, sehingga bermanfaat mencegah radang saluran pencernaan. Garcinia berlimpah vitamin C dan telah digunakan sebagai tonik untuk jantung.
Cara dan takaran pemanfaatan
Belum ada dosis standar yang dianjurkan. Namun dosis yang umum digunakan adalah 500 mg HCA diminum 3 kali sehari sebelum makan. Jumlah ini masih jauh di bawah dosis yang digunakan dalam penelitian HCA pada hewan. Untuk melihat hasilnya harus ditunggu setelah beberapa minggu. Setelah digunakan beberapa lama, Garcinia mampu menurunkan produksi lemak dan membantu tubuh memetabolisasi lemak secara lebih efisien.
Efek HCA akan lebih meningkat apabila digunakan bersama diet rendah lemak karena HCA tidak memiliki efek menurunkan kalori dari asupan lemak. Suplemen HCA dapat ditemukan dalam bentuk tablet, kapsul, tepung, camilan ringan, dan permen karet.
Hal yang perlu diperhatikan sampai saat ini belum ada laporan mengenai efek sampingan yang membahayakan akibat Garcinia atau HCA. Test sudah membuktikan ekstrak Garcinia tidak mengandung racun dan aman. Penggunaan selama ratusan tahun oleh bangsa Asia sebagai bumbu masakan dan tanaman obat juga sudah membuktikan hal ini. (SA)