Tidak sedikit penderita kanker yang menjalani pengobatan herba tanpa konsultasi pada dokter atau herbalis. Mereka hanya mengonsumsi herba berdasarkan kesaksian orang lain.
Sehatalami.co Bukan rahasia lagi jika tanaman berkhasiat obat atau herba dalam berbagai bentuk seperti ramuan, jamu, bubuk, maupun bentuk lain telah dikenal luas sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional yang paling banyak dilirik dalam menangani penyakit kanker.
Namun demikian sering terjadi salah persepsi, sehingga pengobatan sering tidak berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa faktor yang membuat pengobatan dengan menggunakan herba tidak berjalan sesuai yang diharapkan misalnya karena kurangnya pemahaman pasien mengenai tata cara pengobatan herba yang efektif, aman, dan benar.
Dr Arijanto Jonosewojo, SpPD, dari Poliklinik Pengobatan Komplementer dan Alternatif RS Dr Soetomo, Surabaya, dalam sebuah kesepatan seperti banyak dikutip media nasional, misalnya mengatakan bahwa tidak sedikit penderita kanker yang menjalani pengobatan herba tanpa konsultasi pada dokter atau herbalis.
Sebagian dari mereka mengadaptasi herba berdasarkan kesaksian orang atau kepercayaan terhadap efektivitas herba tertentu yang beredar di masyarakat.
( Baca juga : Kanker, Waspadai, dan Cegah Lewat Deteksi Dini )
Padahal, tidak setiap jenis herba cocok bagi setiap orang. Sebab, meskipun jenis kankernya sama, namun kondisi setiap orang bisa berbeda-beda, sehingga jenis dan dosisnya pun tidak sama untuk setiap orang dan setiap penyakit. (bersambung).