Menggiling gabah beras merah satu kali menghasilkan beras merah yang masih kaya nutrisi. Namun kerapkali beras merah yang dihasilkan masih bercampur dengan butiran gabah dan rasa beras merah lebih kasar setelah ditanak.
Sehatalami.co ~ Beras merah ada beberapa macam. Perbedaan ini hanya diakibatkan perbedaan penanganan pascapanen, yakni ketika proses penggilingan (slip). Makin banyak proses penggilingan gabah beras merah, dengan maksud mendapatkan beras merah yang lebih bersih dan tampak cantik, semakin banyak kulit ari (aleuron) yang hilang.
Bersamaan dengan banyaknya kulit ari beras merah yang hilang, rontok pula sebagian besar gizi yang terdapat di permukaan beras, khususnya serat, vitamin B, glukosa, lemak sehat, serta sejumlah enzim.
Menggiling gabah beras merah satu kali menghasilkan beras merah yang masih kaya nutrisi. Namun kerapkali beras merah yang dihasilkan masih bercampur dengan butiran gabah dan rasa beras merah lebih kasar setelah ditanak.
Walaupun demikian, beras merah jenis ini kualitas gizinya paling unggul. Orang yang baru mau mencoba makan nasi beras merah biasanya kurang menyukainya, karena tekstur nasinya kasar dan cenderung keras. Sebaliknya, bagi penyuka beras merah, nasi beras merah dari jenis ini adalah yang paling afdol. Selain gizinya prima, rasanya lebih manis dan aromanya harum khas beras merah.
Beras merah yang bagaimana?
Beras merah yang kulit arinya sudah banyak hilang, warnanya merah hati berseling dengan warna putih. Beras merah jenis ini setelah ditanak, teksturnya lebih empuk dan lembut. Cocok untuk pemula yang baru mulai mencoba-coba beralih menyantap beras merah.
Jika tidak mendapatkan beras merah jenis ini, pemula bisa mencampurkan beras putih ke dalam beras merah berkulit ari utuh, sehingga tekstur nasi menjadi lebih lembut.
Beras merah umumnya ditanak dengan cara direndam lebih dulu, agar tekstur nasi lebih empuk. Jika mau praktis, beras merah bisa langsung dimasak dalam penanak listrik (rice cooker) tanpa perlu direndam lebih dulu.
Tapi jumlah penambahan air diperbanyak menjadi dua kali lipat dibanding air yang biasa ditambahkan jika menanak beras putih. Namun untuk beras merah dengan kulit ari yang sudah banyak hilang, airnya sebaiknya dikurangi, agar nasi tidak lembek.
Karena masih banyak mengandung kulit ari, beras merah sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup rapat. Beras merah sangat mudah tengik jika tidak disimpan dengan baik, karena lapisan lemak sehatnya mudah bereaksi dengan udara.
Lapisan kulit ari yang relatif masih utuh juga kaya glukosa, yang membuat beras merah mudah diserang kutu. Karena itu, lebih baik membeli beras merah secukupnya saja. (SA)