Makin pekat warna hijaunya makin tinggi kadar betakrotennya. Dibandingkan daun pepaya dan daun singkong, kandungan besi daun katuk lebih unggul. Kandungan kalori, protein, dan karbohidratnya juga hampir setara dengan daun pepaya dan daun singkong.
Sehatalami.co ~ Daun dari tanaman katuk atau Sauropus adrogynus ini dikenal sebagai sayuran pelancar ASI, selain obat tradisional untuk borok, bisul, demam, dan darah kotor. Daun katuk banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara seperti Cina, India, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.
Di Indonesia juga dikenal dengan nama katu, katukan, simani, karekur, cekur manis, atau cekap manis. Selain melancarkan ASI, daun katuk ternyata juga memiliki khasiat meningkatkan mutu dan jumlah sperma, termasuk membangkitkan vitalitas seksual pada pria.
Untuk alasan kepraktisan daun katuk juga sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka untuk melancarkan ASI dalam bentuk ekstrak. Sedikitnya sepuluh produk pelancar ASI yang mengandung ekstrak daun katuk telah beredar di Indonesia sejak tahun 2000.
Kandungan nutrisi
Daun katuk cukup kaya nutrisi termasuk kalori, protein, karbohidrat, vitamin K, betakaroten, vitamin B dan C, juga mineral seperti kalsium, besi, kalium, fosfor, dan magnesium. Kandungan betakroten dalam daun katuk paling tinggi di antara semua jenis sayuran daun hijau.
Makin pekat warna hijaunya makin tinggi kadar betakrotennya. Dibandingkan daun pepaya dan daun singkong, kandungan besi daun katuk lebih unggul. Kandungan kalori, protein, dan karbohidratnya juga hampir setara dengan daun pepaya dan daun singkong. Kandungan vitamin C pada daun katuk bahkan jauh lebih tinggi daripada jeruk ataupun jambu biji. Daun katuk juga tinggi serat sehingga berguna untuk mencegah sembelit dan menyembuhkan wasir. (bersambung).