- Kita tidak terkejut ketika wajah mereka memerah saat merasa malu, jantung mereka berdetak keras ketika takut atau khawatir, atau merasa seolah seluruh sistem tubuhnya berhenti ketika mendengar kabar buruk. Tapi, sulit sekali untuk mempercayai bahwa kondisi mental bisa mempengaruhi tubuh kita.
- Kondisi emosional atau psikologis yang melatarbelakangi munculnya gejala penyakit fisik biasanya berhubungan dengan sifat dan fungsi bagian tubuh yang terpengaruh.
Sehatalami.co ~ Banyak dari kita pasti memandang jiwa (hati, rasa) dan raga (tubuh) adalah dua sistem yang fungsinya terpisah. Pemikiran ini beralasan, karena cara kita menjaga, merawat, dan memperlakukan jiwa dan raga berbeda.
“Tubuh kita beri makanan, kita beri air, kita ajak jalan-jalan dan berolahraga. Sementara, jiwa kita beri makan dengan ide-ide, konsep dan pemikiran, dan juga memberinya aneka hiburan agar tetap sehat,” kata Debbie Saphiro, dalam bukunya yang berjudul Your Body Speaks Your Mind- Understand how your thoughts and emotions affect your health.
Padahal sebenarnya, jiwa dan raga adalah dua hal yang tak terpisahkan, bahkan saling mempengaruhi. Dengarkan saja penuturan Geoffrey Cowley, dalam salah satu tulisannya di Majalah Newsweek, “Kita tidak terkejut ketika wajah mereka memerah saat merasa malu, jantung mereka berdetak keras ketika takut atau khawatir, atau merasa seolah seluruh sistem tubuhnya berhenti ketika mendengar kabar buruk. Tapi, sulit sekali untuk mempercayai bahwa kondisi mental seperti kesepian atau kesedihan dengan cara tertentu juga bisa mempengaruhi tubuh kita,” kata Cowley.
Perhatikan Gejala, Pahami Diri
Hal senada diungkapkan oleh Shapiro. Menurutnya, orang cenderung untuk melihat dan kemudian menyalahkan hal-hal di luar diri manusia sebagai penyebab penyakitnya, seperti polusi, perubahan cuaca, serangan virus dan bakteri, dan sebagainya.
“Kita sering merasa menjadi korban, yang tak berdaya, yang tak mungkin mengontrol penyakit yang datang. Jarang sekali terpikirkan bahwa mungkin ada yang perlu diperbaiki dengan pikiran, perasaan, atau perilaku kita.” (bersambung).