8. Hati-hati memutihkan gigi
Siapa sih yang tidak ingin memiliki gugusan gigi yang putih berkilau bak mutiara? Seseorang mem-bleaching gigi biasanya karena permukaan giginya kusam/kotor atau gigi berubah warna karena pemakaian antibiotik dalam jangka panjang.
Manfaat bleaching pasti ada, tetapi tetap saja harus terkontrol, karena biar bagaimana pada waktu dilakukan bleaching, ada zat kimia yang digunakan untuk membuat kotoran itu lepas.
Bersamaan dengan tergelontornya kotoran dari gigi, tentunya ada pula sel-sel gigi yang lepas. Ini mengakibatkan terjadinya lubang-lubang pada gigi (poreus). Itu mengapa, setelah di-bleaching, biasanya gigi akan dipoles, dan dilapis lagi agar pori-porinya tertutup.
Tetapi jika kegiatan itu dilakukan terlalu sering, bisa menyebabkan email mengalami abrasi. Bahkan terkadang menjadi rentan, dan terasa ngilu. Tidak semua orang tahan terhadap rasa ngilu itu. Oleh karenanya jangan dipaksakan. Jangan pula mengerjakan bleaching sendiri, karena harus dalam pengawasan dokter.
Bleaching yang bagus akan bertahan sampai dua tahun, tapi biaya yang perlu disiapkan tidaklah sedikit. Sebenarnya ada cara sederhana menjaga kebersihan gigi yakni memanfaatkan sedotan apabila kita minum jus (misalnya, jus blueberry, yang berwarna kehitaman). Agar warna hitamnya tidak mengotori gigi, gunakan saja sedotan. (bersambung).