Pilih bahan bakar ramah lingkungan
Sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi yang semakin rusak, produsen kendaraan mulai berlomba-lomba mengembangkan model kendaraan dengan bahan bakar yang ramah lingkungan. Jadi, demi kesehatan manusia dan kelestarian bumi, bersiaplah untuk beralih ke bahan bakar yang tidak mengotori bumi, misalnya menggunakan bahan bakar gas (BBG) yang sekarang ini sudah digunakan di Indonesia oleh sebagian kecil angkutan umum. Menurut penelitian Society of Automotive Engineers di AS, mobil berbahan bakar gas, tidak menghasilkan CO, Pb, dan asap hitam yang polusif. Sayangnya, BBG belum digunakan secara meluas.
Yang juga sudah mulai dipasarkan adalah mobil hybrid, yang mengkombinasikan bensin dan tenaga listrik. Misalnya, Prius keluaran Toyota, dan Honda dengan Civic Hybrid-nya. Menurut Widyawati, Public Relation PT Toyota Astra, ketika itu, Prius sangat rendah emisinya (memenuhi standar Ultra Low Emission Level di Jepang dan Super Ultra Low Emission Vehicle di AS), sehingga bisa disebut mobil ramah lingkungan.
Sementara itu, Mitsubishi Motor Company sedang mengembangkan mobil listrik bernama MiEV, yang rencananya akan mulai dipasarkan di Jepang tahun 2009. Kenichiro Wada, Project Manager MiEV dari Mitsubishi Motors Corp Jepang mengatakan, karena menggunakan baterai sebagai sumber tenaga, mobil ini nyaris tanpa emisi.
Memang, butuh waktu cukup lama untuk mengganti semua kendaraan di bumi ini dengan bahan bakar yang tak merusak alam. Biayanya pun tak sedikit. Karena itu, yang bisa kita lakukan sekarang adalah merawat kendaraan dan memperbaiki perilaku saat berkendara agar pemakaian bahan bakarnya efisien dan emisi yang dihasilkan tak semakin banyak. (bersambung)