Gaya Hidup Organik
Kepedulian terhadap gaya hidup organik ini sebetulnya sudah dimiliki Emile dan teman-teman sebelum komunitas KOI terbentuk. Lewat perusahaan yang didirikannya, PT Pronic Indonesia, ia juga berusaha memasarkan produk organik yang lebih ramah terhadap lingkungan.
Diakui, meski potensi pasar produk organik cukup besar, gaungnya masih belum tersebar secara luas. “ Namun, setelah saya dan teman-teman mendirikan KOI, lambat tapi pasti potensi pasar yang ada mulai bisa dimanfaatkan dan kini mulai berkembang cukup pesat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memulai hidup sehat,” katanya soal manfaat yang dirasakan setelah secara resmi KOI – awalnya bernama CIQHaL (Community of Indonesian Quality & Healthy Living ) – terbentuk pada 25 Oktober 2010.
Pelaku Usaha Kecil Menengah
Ini terjadi karena anggota komunitas KOI sebagian besar berasal dari para produsen, pelaku usaha kecil menengah (UKM), serta asosiasi petani organik yang memiliki kepedulian sama terhadap gaya hidup organik yang sehat dan berkualitas. Pada setiap event atau pertemuan yang rutin diadakan sekali sebulan, setiap anggota bisa saling tukar informasi tentang peluang usaha serta cara menjalani pola hidup organis.
Manfaat yang sama juga dirasakan oleh Mike Rini Sutikno, CFP, Managing Partner dari PT Mitra Rencana Edukasi (MRE), sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultansi jasa keuangan. “Saya tidak harus susah-susah mengiklankan diri. Dengan bergabung dalam komunitas, dengan sendirinya pasar akan terbentuk karena para pelaku usaha dalam komunitas KOI banyak yang bisa diajak bekerja sama,” kata Mike.
Sebagai seorang konsultan jasa keuangan, Mike yang juga dikenal sebagai penulis beberapa buku tentang investasi dan keuangan ini kemudian didaulat untuk menjadi Ketua KOI. Ia pun sering diminta tampil untuk berbagi ilmu tentang konsep manajemen keuangan yang lebih ramah terhadap lingkungan dalam setiap workshop yang digelar oleh KOI. Misalnya, bagaimana melakukan aktivitas investasi yang sehat yang didasari pada sebuah analisa yang jauh dari unsur spekulasi, termasuk bagaimana memilih produk investasi dan jenis usaha yang sejalan dengan visi dan misi KOI.
Sebaliknya, ia juga mendapat banyak pengetahuan dari pembahasan tentang produk-produk pertanian organik, mulai dari bahan makanan, buah dan sayur, sampai fashion, dan pola hidup organik. Pembahasan meliputi penerapan teknologi yang ramah terhadap lingkungan dari narasumber atau anggota komunitas lain. (bersambung)