Meskipun 100 gram jahe hanya memberi Anda 2 gram serat makanan, mengonsumsi bubuk jahe sebelum makan telah terbukti meningkatkan amplitudo kontraksi antral, yang mempercepat proses pencernaan hingga 50%.
Jahe juga meningkatkan air liur, yang memiliki peran penting dalam proses pencernaan. Selain itu, diperkirakan mengurangi xerostomia dan gejala oral diabetes mellitus lainnya.
Efek kesehatan lain yang terbukti dari jahe termasuk promosi penurunan berat badan.
4. Mengurangi peradangan
Jahe dan olahannya – misalnya air jahe, bubuk jahe, minyak jahe, teh panas jahe, dll. – telah dikenal luas untuk efek anti-inflamasi yang memperkuat sistem kekebalan tubuh.Konsumsinya dapat menghasilkan sedikit pengurangan baik Tumor Necrosis Factor (TNF-α) dan Nuclear Factor Kappa-B (NFkB), yang memainkan sejumlah fungsi biologis tertentu.
Lebih khusus lagi, aktivasi NFkB memiliki peran penting dalam penyakit radang manusia, seperti diabetes, kanker, AIDS, penyakit Alzheimer dan osteoporosis lutut. Ini menjelaskan mengapa jahe sering dikonsumsi sebagai suplemen makanan sambil mengobati penyakit tersebut.
5. Mengurangi nyeri sendi dan otot
Kekayaan literatur ilmiah mendukung usulan bahwa konsumsi jahe mentah atau rebus dikaitkan dengan pengurangan nyeri otot sendi dan paha depan setelah aktivitas fisik yang berkepanjangan atau melelahkan.
Untuk menunjukkan kemajuan ini, sebuah penelitian yang relatif baru terdiri dari memasok peserta dengan 2 gram jahe selama 11 hari. Hasilnya menegaskan efektivitas jahe sebagai pereda nyeri. Efek kesehatan penting lainnya dari mengonsumsi jahe adalah pengurangan rasa sakit gigi, yang terutama dikreditkan pada aktivitas anti-inflamasi jahe.
sumber: inetgalaxy.com