Tubuh kita memberlukan gula dari sumber makanan alami yang struktur kimiawinya lebih kompleks dan mengandung zat nutrisi. Kriterianya antara lain bernilai indeks glikemik rendah, mengandung antioksidan tinggi, dan bersifat basa.
Sehatalami.co ~ Saat ini, total batas konsumsi gula tambahan adalah 5-8 sendok teh per hari. Namun sebagian ahli menilai, dosis aman konsumsi gula tersebut berlebihan.
Dalam buku A Sociology of Food and Nutrition: The Social Appetite, Jennifer Falbe dan Marion Nestle mengatakan, industri gula ikut mempengaruhi kebijakan lembaga-lembaga dunia dalam menetapkan porsi konsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber lain mengatakan, industri makanan dan minuman juga mengecoh konsumen dengan menyelipkan gula tambahan dalam berbagai bentuk.
Betul bahwa tubuh kita perlu gula. Namun bukan dalam bentuk gula tambahan, tetapi gula dari sumber makanan alami yang struktur kimiawinya lebih kompleks dan mengandung zat nutrisi.
Kriterianya antara lain bernilai indeks glikemik rendah, mengandung antioksidan tinggi, dan bersifat basa. Selain itu, tidak perlu.
Beberapa sumber mencatat, konsumsi gula tambahan sebenarnya merupakan produk budaya dan ekonomi, bukan berlatar belakang alasan kesehatan.
Gula pertama kali dikenal oleh orang-orang Eropa saat Perang Salib. Saat itu, para prajurit mengabarkan bahwa ada “rempah-rempah baru” yang rasanya enak.
Karena memberikan energi, gula juga dianggap sebagai obat. Sejak saat itu, gula yang dianggap mewah, bernilai tinggi, dan memberi keuntungan sangat besar mulai menjadi industri.
Mesti Pandai bersiasat
Komposisi bahan makanan dan minuman dalam kemasan bisa diketahui dari labelnya: yang pertama disebutkan, artinya komposisinya semakin besar. (bersambung).