- Semua orang ingin tetap langsing. Tapi tidak mau ribet. Apalagi harus menjalani diet super ketat. Memang bisa? Bisa saja, pertama pilihlah makanan secara sadar sesuai yang tubuh butuhkan.
- Karena you are what you eat, maka pilihlah makan secara sadar, sehingga kamu tak perlu berdiet ketat untuk mendapatkan berat badan ideal. Penjelasannya seperti berikut ini!
Sehatalami.co ~ Penelitian membuktikan bahwa saat sedang stres atau marah, orang akan mencari kompensasi pelampiasan. Bentuknya bermacam-macam. Ada yang malah tidak doyan makan. Ada juga yang malah cenderung terus mengunyah makanan tanpa terkendali.
Mungkin Anda tidak menyadarinya, tapi kondisi semacam itu menyulitkan Anda untuk menjaga berat badan ideal. Melakukan diet pun tidak akan banyak membantu, karena setelah diet sukses, tubuh akan mudah melar kembali jika Anda tetap mempunyai kebiasaan semacam itu.
Tahukah Anda bahwa ada cara yang lebih sederhana untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh yang sehat tanpa harus menyiksa tubuh dengan berdiet ketat? Juga tanpa harus mengikuti aturan-aturan suatu pola makan jika Anda tidak telaten menjalaninya. Rahasianya yaitu, mengetahui dengan sadar apa yang kita makan, mengapa dan bagaimana kita makan.
Bagian yang terpenting dalam hal ini adalah cara mengendalikan diri agar tidak terbiasa menghibur diri dengan menyantap makanan setiap kali timbul masalah atau ketika iseng.
Dengan begitu, acara makan kita setiap hari bukan lagi sekedar pelarian dari stres atau emosi negatif lainnya, melainkan ritual yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan jiwa. Mereka yang sudah langsing pun, dapat menjaga berat tubuh tetap ideal dan sehat. Bagaimana caranya?
1. Makanlah pada waktunya atau ketika sedang lapar
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah berusaha lebih mengenali alur emosi kita. Ketika tangan kita terulur untuk mengambil makanan, usahakan untuk betul-betul sadar apakah saat itu kita memang sungguh-sungguh lapar, memang sudah waktunya makan, atau hanya karena merasa bosan, kesepian, marah, atau justru frustasi.
Ada beberapa ciri yang dapat diamati pada rasa lapar yang timbul akibat emosi. Biasanya dorongan atau desakan untuk makan itu muncul tiba-tiba saja, bukan karena memang sudah waktunya makan.
Ada dorongan untuk menyantap sejenis makanan tertentu saat itu juga, sebagai usaha untuk mengatasi rasa sakit. Terutama di saat timbul masalah. Terkadang makan dilakukan sambil melamun, dan sulit berhenti meski perut sudah penuh. Dan ketika selesai makan, yang seringkali timbul adalah rasa bersalah.
Jika itu yang terjadi, berarti sebenarnya perut kita tidak betul-betul lapar. Kita hanya membutuhkan makanan sebagai hiburan. Biasakan untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah Anda.
Jika perlu berkonsultasilah dengan ahlinya. Karena kebiasaan menggunakan makanan sebagai pelarian tidak hanya tidak sehat tapi dalam jangka panjang akan membuat Anda kelebihan berat badan.
Sebagai tindakan pencegahan, tak ada salahnya mulai merazia aneka camilan tak sehat koleksi Anda selama ini, mulai dari potato chips hingga es krim. Tentu saja Anda boleh memakannya sekali waktu, tapi tak perlu menimbunnya banyak-banyak di lemari.
Lebih baik ganti koleksi camilan Anda dengan makanan alami seperti yogurt, buah-buahan, dan sayuran segar. Jadi ketika emosi tidak terkontrol, Anda masih bisa memilih makanan bergizi yang rendah kalori.
Ingatlah mengapa orang mengatakan you are what you eat. Itu karena apa yang kita makan pada akhirnya akan dicerna, diserap tubuh dan diubah menjadi bagian-bagian dari tubuh kita.
Mulai dari darah, otot, kulit dan tulang kita, tersusun dari segala sesuatu yang kita makan dan udara yang kita serap. Jadi setiap kali tangan kita menyentuh makanan, mengapa tidak memilih makanan yang paling baik kualitasnya dan yang memang dibutuhkan tubuh kita? Meskipun makanan yang baik bagi tubuh seringkali bukan diinginkan lidah kita.
2. Biasakan makan dengan cara yang baik
Cara makan yang baik sangat menentukan dalam hal ini. Biasakan untuk makan dengan tenang dan perlahan-lahan. Kunyah makanan dengan sempurna dan nikmati dengan penuh rasa syukur. Beri jarak antara saat menyantap satu makanan ke makanan berikutnya. Dengan cara itu porsi makanan Anda pasti akan jauh berkurang.
Masih ingat dengan anjuran untuk mengunyah makanan sebanyak 33 kali? Jika kita kunyah selama itu, makanan yang kita makan memang akan betul-betul hancur dan mengeluarkan cairan. Dengan begitu, akan sangat membantu kerja sistem pencernaan.
Selain itu, sinyal rasa kenyang dikendalikan oleh bagian pusat saraf otak yang disebut hipotalamus. Jika kita makan perlahan-lahan, pada saat muncul sinyal tersebut dari otak, jumlah makanan yang masuk akan lebih terkontrol. Bandingkan jika Anda makan tergesa-gesa. Ketika sinyal tersebut muncul, tubuh Anda mungkin sudah terlalu banyak terisi makanan.
Kebiasaan makan tergesa-gesa juga akan membuat makanan tidak bisa terkunyah sempurna. Akibatnya, makanan yang masuk masih tetap terasa kasar bagi lambung dan usus halus. Ingatlah bahwa lambung tidak punya gigi.
Gerak peristaltik lambung bukan untuk menghancurkan makanan tapi untuk mendorong makanan ke bawah lambung. Makanan yang tidak tercerna di mulut atau di lambung akan berfermentasi atau membusuk di usus duabelas jari dan usus halus.
Karena itu, lebih baik menghindari menyantap makanan padat dan berat jika sedang stres atau pikiran kacau, dengan terburu-buru. Jika waktu terlalu sempit, makanlah sepotong atau dua potong buah segar saja sebagai pengganjal perut.
Hindari juga kebiasaan makan sampai kekenyangan karena akan mengacaukan pencernaan. Ingatlah bahwa volume makanan yang ideal untuk lambung orang dewasa rata-rata seperempat liter. Memang toleransi muai lambung bisa sampai satu setengah liter, tapi dengan akibat perut menjadi sesak dan terasa tidak nyaman. Jika hal ini menjadi kebiasaan, maka lama kelamaan elastisitas otot perut akan menurun dan perut akan menjadi kendur.
Jumlah makanan yang terlalu banyak di dalam lambung juga akan menyebabkan sebagian makanan tidak tersentuh asam lambung. Padahal asam lambung berfungsi mematikan bakteri penyakit yang terbawa masuk bersama makanan, menstabilkan zat gula dari penguraian sebelumnya, dan merangsang produksi enzim pencerna protein. Karena itu semua makanan seharusnya bersentuhan langsung dengan asam lambung.
3. Belajarlah rileks
Kemampuan Anda untuk rileks akan sangat membantu. Karena itu tak ada jeleknya untuk melakukan sedikit latihan setiap hari. Misalnya saat bangun tidur. Jika biasanya Anda langsung duduk membaca koran sambil menyeruput segelas kopi ditemani croisant, brownies, donat, atau camilan lain yang digoreng, cobalah kebiasaan yang lain.
Usahakan duduk sejenak di tempat tidur. Perlahan-lahan tarik nafas panjang lalu hembuskan. Lakukan beberapa kali hingga merasa tenang. Ini akan membantu Anda lebih memahami kebutuhan tubuh.
Dalam kondisi tenang, Anda juga akan lebih mudah memilih sarapan yang sehat, misalnya saja segelas jus buah ditambah buah-buahan yang dipotong. Kalaupun harus menyantap sarapan yang lebih berat, Anda bisa memilih roti gandum yang diisi alpukat, tomat, atau selada. Atau, omelet yang diisi dengan jamur, paprika, bawang bombai, atau sayuran lainnya.
Bagaimana pun kesehatan kita tergantung pada pilihan makanan yang kita santap setiap saat. Karena itu usahakan untuk selalu memilih dengan sadar. Pilihlah selalu makanan yang alami, tidak diproses berlebihan, apalagi dengan tambahan berbagai bahan kimia yang membahayakan. Makanan yang kaya nutrisi dan rendah kalori, tidak terlalu banyak mengandung kolesterol atau lemak trans.
Hal ini juga berlaku untuk makan siang dan makan malam. Terutama jika Anda harus makan di luar. Jika menurutkan keinginan sesaat, tentu lebih mudah memilih menyantap fast food dari restoran terdekat.
Apalagi jika Anda begitu sibuk. Tapi Anda perlu menyadari bahwa dalam jangka panjang, pilihan makanan semacam itu tidak baik akibatnya bagi tubuh. Yang terjadi tidak hanya kegemukan tapi juga munculnya berbagai penyakit. Hal itu sangat mudah terjadi, terutama jika dipicu faktor tambahan seperti stres yang berlebihan.
Biasakan menenangkan diri sejenak sebelum membuat pilihan. Longgarkan saraf yang tegang, tarik nafas panjang dan lepaskan perlahan. Utamakan kebutuhan tubuh dibanding keinginan lidah. Jadi kalaupun yang tersedia adalah fast food, setidaknya Anda masih terpikir untuk menyiasati sehingga makanan yang Anda pilih kombinasinya tidak hanya enak tapi juga menyehatkan tubuh. Karena kini di restoran fast food tertentu juga tersedia sayuran dan salad.
4. Melatih kembali mata, lidah, dan pencernaan
Untuk bisa berhasil, kita harus melatih kembali mata, lidah, dan pencernaan. Bagaimanapun, tidak mudah untuk mengubah kebiasaan lama yang sudah berlangsung sekian lama. Jika biasanya mata kita tertarik hanya pada makanan-makanan tidak sehat, latihlah untuk lebih memperhatikan makanan yang alami.
Biasakan mata untuk selalu membaca label pada makanan dan minuman olahan. Hindari makanan dan minuman yang diberi terlalu banyak bahan tambahan kimiawi, terlalu banyak lemak jenuh dan lemak trans.
Begitu pula dengan lidah dan pencernaan. Jika biasanya makanan yang terasa lezat di lidah adalah yang banyak mengandung gula, kaya lemak jenuh dan lemak trans, biasakan untuk menikmati rasa makanan yang asli dan rendah lemak.
Mengkonsumsi makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan dalam jumlah besar juga tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Bagi yang tidak terbiasa, seringkali terjadi kembung dan pembentukan gas dalam perut. Pencernaan kita juga perlu dilatih perlahan-lahan. (SA)