Akar gobo juga mempunyai khasiat sama seperti umbinya. Karena itu, gobo dipanen dengan cara digali menggunakan tangan. Tujuannya semata-mata agar akarnya yang berharga tidak terkoyak atau rusak.
Di sini pun ada gobo
Sebelum populer sebagai herba berkhasiat, gobo lebih banyak digunakan sebagai makanan ternak, terutama hewan ternak penghasil daging seperti sapi dan domba. Daunnya dimanfaatkan sebagai sayuran, dan diolah menjadi semacam asinan.
Kini, gobo dijajakan sebagai sayuran dan bisa dikonsumsi sebagai bahan makanan sehari-hari.
Anda ingin mencoba gobo? Jangan khawatir, Anda tak perlu ke Jepang. Di sini pun ada. Cara memperolehnya pun tidak sulit, karena para petani di Jawa Barat terutama yang berada di kawasan Cisarua, Ciwidey, Pengalengan, Cipanas, Pacet, serta Selabintana (Sukabumi), sudah membudidayakan gobo sejak tahun 1980-an.
Mereka menjualnya di kios-kios sayuran yang terletak di sepanjang jalan menuju kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Sementara di kota besar, gobo mulai dijual di beberapa supermarket ternama. Konon, itu disebabkan oleh peminatnya yang semakin banyak.
Mengobati berbagai penyakit
Rata-rata peminat gobo mengetahui bahwa herba yang satu ini punya banyak manfaat. Akar gobo sering digunakan untuk meringankan berbagai penyakit kulit, juga meningkatkan kinerja berbagai organ seperti ginjal, liver, dan usus dalam hal menyingkirkan racun atau sampah dari tubuh.
Jika dikombinasikan dengan tanaman lain, gobo dapat membantu mengatasi demam, campak, cacar air, artritis, sakit tenggorokan, encok, serta radang amandel. (bersambung).