Disarankan untuk meningkatkan produksi ASI, seorang ibu bisa mengonsumsi sumber pangan penunjang,misalnya dengan mengonsumsi daun katuk.
Sehatalami.co ~ Agama memang membolehkan ibu menyusui untuk tidak berpuasa Ramadhan. Namun bagi ibu yang ingin menyusui juga tidak dilarang. Juga tidak perlu khawatir produksi ASI dan metabolisme tubuh akanterganggu. Sebab seorang Ibu yang mengalami malnutrisi ringan atau berpuasa, produksi ASI tetap baik dan tidak akan terganggu, sebab pada dasarnya, puasa hanyalah mengubah jadwal makan.
Beberapa studi yang dipublikasi di MEDLINE menunjukkan, puasa tidak memengaruhi produksi ASI, baik secara kualitas, kuantitas mau pun komposisi nutrisi. Yang terpenting semua kebutuhan nutrisi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin,mineral) ibu seimbang dan tercukupi saat sahur, buka puasa dan waktu di antaranya.
Sebuah riset menyimpulkan, terjadi adaptasi pada metabolisme tubuh wanita menyusui agar produksi ASI tidak terganggu.Produksi ASI membutuhkan 700 kalori/hari; 500 kal didapat dari makanan, sisanya dari cadangan lemak tubuh. Di sinilah salah satu fungsi penambahan berat badan saat hamil: menyimpan cukup lemak sehingga tubuh siap untuk menyusui. Jadi, tidak berarti harus makan lebih banyak dan lebih sering, karena produksi ASI dibantu dari cadangan lemak.
Dan yang tidak kalah penting ialah agar banyak minum saat sahur dan buka puasa, baik itu air mineral, jus atau apa pun. Hal ini penting untuk mencegah ibu mengalami dehidrasi berat di saat puasa.Sebab diketahui, sebuah studi mengemukakan dehidrasi berat bisa mengganggu produksi ASI. Untuk itu disarankan untuk meningkatkan produksi ASI, seorang ibu bisa mengonsumsi sumber pangan penunjang seperti misalnya dengan mengonsumsi daun katuk.
Ibu Menyusui Tak Perlu Maksakan Diri Puasa
Juga penting untuk diingat, bawah sebelum memutuskan untuk puasa sambil menyusui, pertama-tama seorang ibu harus memikirkan kesehatannya. Nutrisi yang dikonsumsi, terlebih dahulu harus ditujukan untuk kesehatan ibu. Jika kondisi tubuh fit dan bugar, menyusui akan nyaman dan lancar.
Tak perlu memaksakan diri mengonsumsi makanan yang baik, tapi tidak disukai. Sebab kondisi tesebut justru dapat membuat tidak nyaman dan mengganggu produksi ASI. Disarankan untuk mencari alternatif sumber makanan pendukung ibu ibu menyusui.
Antara lain, selain dengan mencukupi kebutuhan gizi dan cairan, ibu perlu cukup istirahat, rileks dan yakin bisa menyusui optimal meski berpuasa. Tidurlah atau lakukan relaksasi jika lelah. Intinya buat keadaan senyaman mungkin, sehingga rasa percaya diri ibu untuk menyusui semakin meningkat.
Namun demikian, yang perlu diperhatikan jika seorang ibu sedang dalam masa memberikan ASI eksklusif (0-6 bulan), karena pada masa ini ASI adalah satu-satunya makanan bayi. Maka agar mempertimbangkan baik-baik dengan memprioritaskan kebutuhan bayi.
Dan untuk itu perlu mencukupi kebutuhan nutrisi saat sahur dan buka puasa, sehingga tidak akan menimbulkan masalah pada produktivitas ASI selama menjalani puasa. (SA)