Daun cincau hitam, bahan pembuat jeli cincau hitam, memang banyak mengandung senyawa polifenol seperti premnazole dan phenyl butazone yang bersifat antioksidan dan antiradang. Selain itu, senyawa ini juga bermanfaat mengendalikan produksi asam lambung. Karenanya jeli cincau hitam sering dimanfaatkan untuk meredakan gejala sakit maag akibat produksi asam lambung yang berlebihan.
Efek ‘yin’ yang menyejukkan
Sayangnya, meski daun cincau cukup kaya gizi, setelah diolah menjadi jeli ternyata kandungan nutrisinya banyak yang hilang. Meskipun kandungan antioksidannya tetap ampuh seperti daun segarnya.
Dalam setiap 100 gram daun cincau terkandung 100 mg kalsium dan 100 mg fosfor. Setelah menjadi jeli kandungan kalsiumnya turun menjadi 50 mg per 100 gram, sedangkan kandungan fosfor menjadi 15 mg per 100 gram.
Kandungan kalorinya juga turun drastis setelah menjadi jeli, bahkan hampir tak berkalori. Jeli cincau sangat cocok dikonsumsi sebagai makanan diet untuk menurunkan berat badan, karena rendah kalori namun tinggi serat sehingga bisa menunda rasa lapar.
Meskipun, kandungan nutrisinya berkurang, jeli cincau tetap kaya serat seperti daun segarnya. Kandungan seratnya yang tinggi ini juga bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan lemak kemudian mengeluarkannya dari dalam tubuh bersama-sama tinja.
Serat cincau juga membantu mengontrol kadar gula darah, mengatasi konstipasi atau sembelit. Karenanya konsumsi cincau disarankan bagi penderita diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Kandungan serat ini juga bermanfaat membersihkan organ pencernaan dari zat-zat karsinogenik pemicu kanker usus. (bersambung).