Penelitian ini menguji keampuhan antioksidan cincau hijau dengan memaparkan ekstrak daun cincau pada empat jenis sel kanker, yaitu sel kanker darah (leukemia), kanker mulut rahim, paru, dan payudara.
Hasilnya, ekstrak daun cincau ternyata mampu membunuh sel kanker darah hingga 55-90 persen dan sel kanker lainnya hingga 60 persen. Ini semua karena cincau hijau mengandung klorofil, pigmen pemberi warna hijau pada daun cincau yang juga berperan sebagai antioksidan kuat.
Daun cincau hijau juga mengandung antioksidan dalam bentuk senyawa fenolik, seperti isokandrodendrine, alkaloid bisbenzilsokuinoline, dan tetandrine, yang bermanfaat mencegah perkembangan sel kanker, antiradang, antibakteri, menurunkan tekanan darah, dan mengobati gangguan lambung.
Daun cincau hijau Cyclea barbata juga mengandung senyawa dimetil kurin-1 dimetoidida yang bermanfaat untuk mengendurkan otot. Karenanya cincau hijau sering ditambahkan dalam ramuan teh Cina untuk mengusir stres.
Tak kalah dengan cincau hijau, ekstrak cincau hitam juga mengandung antioksidan kuat yang efeknya lebih ampuh daripada vitamin E yang selama ini dipuji sebagai antioksidan kuat. Pada konsentrasi yang sama, yaitu 50 mg/ml, diketahui bahwa ekstrak cincau hitam memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan vitamin E, yaitu masing-masing sebesar 98,9 persen dan 78 persen. (bersambung).