Di Cina dan Taiwan, cincau hitam yang punya nama lokal hsian tsao sangat populer sebagai obat penurun tekanan darah dan peluruh kencing. Di India, cincau digunakan untuk pengobatan rematik, sakit perut atau mulas, dan perut kembung akibat masuk angin.
Penduduk di Semenanjung Malaysia memanfaatkan cincau sebagai obat demam untuk menurunkan panas tubuh. Di Papua Nugini, selain untuk menurunkan panas, cincau dimanfaatkan sebagai obat batuk dan sakit kepala.
Bagaimana dengan di Indonesia? Di Jawa, cincau dipercaya dapat ‘mendinginkan’ kandungan dan diyakini bisa mempercepat terjadinya kehamilan pada pasangan yang kurang subur. Cincau juga biasa digunakan sebagai pembangkit nafsu makan.
Khasiat antikanker di dalam daunnya
Daun tanaman cincau kaya akan nutrisi. Kandungan vitamin A daun cincau bahkan setara dengan daun katuk dan daun pepaya. Kandungan seratnya juga cukup tinggi setara dengan bayam. Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes Kandungan Gizi per 100 g daun cincau mengandung energi ( 122 kkak), karbohidrat (26 gr), protein (6 gr), lemak (1 gr), serat ( 6,23 gr), vitamin A (10,750 S1), vitamin B1 (80 mg), Vitamin C (17 mg), kalsium (100 gm), dan fosfor (100 mg).
Eksrak daun cincau mampu membunuh sek kabker
Selain kaya serat dan nutrisi, daun tanaman cincau juga mengandung antioksidan. Penelitian yang dilakukan Dr Ir Fransiska R Zakaria MSc di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, melaporkan bahwa cincau hijau – hasil ekstrak daun cincau hijau (C. barbata), mengandung antioksidan yang terbukti mampu membunuh sel tumor. (bersambung).