Benarkah daun jamu biji merah lebih manjur meredakan demam berdarah dan bukan jambunya?
Sehatalami.co ~ Penyakit demam berdarah memang mengakibatkan turunnya jumlah trombosit. Bila jumlahnya di bawah 100.000 sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan infus.
Masalah terbesar dari penyakit demam berdarah bukan turunnya jumlah trombosit, tapi perembesan cairan plasma dari pembuluh darah ke jaringan sekitar yang bisa dilihat dari kelopak mata yang bengkak, jari-jari tangan yang bengkak sehingga cincin yang digunakan tidak bisa dilepaskan, dan sebagainya.
Perembesan cairan plasma dari pembuluh darah inilah yang menyebabkan penderitanya jatuh syok dan menimbulkan pengentalan darah di dalam pembuluh darah yang bisa menyebabkan kematian.
Jumlah trombosit yang menurun sampai di bawah 5000 sekalipun tidak begitu bermasalah bila tidak tampak tanda-tanda perdarahan luas seperti bercak perdarahan kulit, mimisan, berak darah, muntah darah, dan perdarahan lainnya.
Jambu biji merah (warna merah diyakini lebih berkhasiat dan berhubungan dengan darah) secara empiris diyakini bisa meningkatkan jumlah trombosit. Demikian juga dengan daun jambu biji yang telah dilakukan penelitiannya. Permasalahannya, benarkah naiknya jumlah trombosit merupakan hasil dari buah / daun jambu biji?
Demam berdarah adalah penyakit autoimun. Biasanya, naiknya jumlah trombosit diikuti dengan proses penyembuhan penderita. Dokter pun tidak bisa meramalkan kapan trombositnya akan naik. Yang bisa diramalkan hanya prognosisnya.
Umumnya prognosisnya cukup baik bila jumlah leukosit (sel darah putih) dalam batas normal dan kurang baik bila jumlahnya rendah. Demikian juga dengan hematokrit. Semakin tinggi hematokrit, semakin banyak cairan plasma merembes keluar dari pembuluh darah.
Cairan infus
Dalam keadaan ini, hanya cairan infus yang bisa menolong kekurangan cairan di dalam pembuluh darah, bukan dengan minum air mineral atau air jambu biji sebanyak-banyaknya.
Hal ini bisa dibuktikan dengan minum air angkak (air angkak warnanya merah). Selama terjadi perembesan cairan plasma dari pembuluh darah, maka air angkak yang diminum tidak akan terserap oleh tubuh, melainkan akan terbuang melalui tinja. Warna tinja menjadi merah.
Tapi bila proses penyembuhan berlangsung, maka air angkak yang diminum bisa terserap dari usus dan warna tinja tidak lagi merah. Keadaan ini diikuti dengan naiknya jumlah trombosit, turunnya hematokrit, dan naiknya jumlah leukosit kembali ke tingkat normal.
Daun jambu biji mengandung tanin, yaitu zat yang dapat menciutkan selaput lendir dan umumnya bisa digunakan untuk menghentikan perdarahan. Cara menggunakannya, cukup merebus 15-30 g daun segar dengan 2 gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin disaring, minum. (SA)