Kandungannya senyawa tersebut membuat asam jawa memiliki efek farmakologis sebagai anticacing, antiseptik, antivirus, juga antiradang. Asam jawa, terutama bagian kulit kayunya bersifat sebagai astringen yang berperan menciutkan jaringan, sekaligus sebagai tonik (penguat).
Khasiat sehat asam jawa. Itu sebabnya, sejak dulu asam jawa manjur dalam mengatasi penyakit yang disebabkan oleh peradangan (seperti demam, wasir, nyeri, bisul, rematik, gingivitis, radang tenggorokan, alergi, jerawat, dan masih banyak lagi. Sistem pengobatan Ayurveda di India bahkan mengandalkannya dalam mengatasi macam-macam gangguan pencernaan dan menguatkan fungsi jantung .
Penelitian. Penelitian terbaru menemukan, asam jawa juga memiliki efek antibiotik yang kuat. Dalam studinya, JH Doughari, peneliti dari Department of Microbiology, Federal University of Technology, Nigeria, menemukan bahwa kandungan alkaloid, tanin, saponin, sesquiterpenes, serta phlobatamin dalam buah asam jawa terbukti aktif melawan bakteri.
Dalam studi lain ditemukan, beberapa jenis bakteri yang mampu dilawan secara efektif oleh asam jawa di antaranya adalah Bacillus subtilis (penyebab infeksi lambung dan organ pencernaan), Salmonella paratyphi dan Salmonella typhi (penyebab tifus), dan Staphylococcus aureus (penyebab infeksi pada jerawat, bisul, pneumonia, meningitis, infeksi tulang dan sumsum, dll). Penelitian tersebut membuat asam jawa dinilai potensial dikembangkan sebagai antibiotik.
Manfaat: dari bumbu dapur hingga penurun kolesterol
Asam jawa disebutkan dalam berbagai referensi untuk berbagai keperluan sejak berabad-abad yang lalu. Selain dimakan langsung, buahnya diolah menjadi aneka jenis makanan dan minuman, mulai dari sirup, sari buah, permen, juga manisan. (bersambung).