Kabar bagus bagi Anda penderita diabetes tipe 2. Kayu manis ternyata bisa menjadi alternatif untuk mengontrol kadar gula Anda. Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi klinis yang dilakukan di inggris.
Dilansir oleh laman ekpesss co.uk dalam penelitian tersebut menunjukkan kayu manis merupakan salah satu rempah yang erat kaitannya dengan peringkatan kualitas dari kondisi kesehatan seperti diabetes. Disebutkan pula bahwakayu manis dapast meningkatkan kadar gula darah dan kepekaan insulin. Penelitain tersebut juga menunjukkan kulit kayu manis dapat meningkatkan kadar gula darah dan kolesterol pada orang dengan diabetes tipe 2, dan juga dapat mengurangi faktor risiko yang berhubungan dengan diabetes dan penyakit jantung.
Asupan per hari, tiga dari enam gram kulit kayu manis terbukti mengurangi kadar glukosa serum, trigliserida, dan kolesterol jahat setelah 40 hari di antara 60 penderita diabetes usia lanjut. Mengonsumsi satu gram kayu manis setiap hari dapat meningkatkan kepekaan insulin dan membantu mengatur atau bahkan membalikkan diabetes tipe 2. Bahklan makan enam gram kayu manis memperlambat pengosongan perut dan secara signifikan mengurangi hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) setelah makan.
“Sebagai hasil dari bukti ilmiah yang tersedia, banyak ahli kesehatan mengklaim bahwa kayu manis mengandung khasiat yang bermanfaat untuk pengaturan gula darah dan pengobatan diabetes tipe 2,” seperti dilansir laman antaranews.com. Namun diingatkan pula bahwa banyak senyawa alami kayu manis belum disetujui secara medis untuk pencegahan atau pengobatan penyakit apa pun. Penelitian lain juga menunjukkan kayu manis memiliki efek anti pembekuan darah, mengurangi rasa sakit pada penderita radang sendi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menghentikan infeksi ragi yang kebal obat.
Kayu manis dijual dalam berbagai bentuk, termasuk stik kayu manis, bubuk, teh, minyak dan suplemen tablet, yang dapat ditemukan di sebagian besar toko kesehatan dan supermarket besar. Untuk itu disarankan bagi yang akan mengkonsumsi kayu manis berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu atau melakukan perubahan pola makan.