Kecukupan asupan asam lemak omega 3 sangat penting untuk pembentukan kecerdasan anak. Dalam periode masa pertumbuhan dan perkembangan anak, asam lemak omega 3 memegang sebagian besar fungsi kerja otak.
Asam lemak omega 3 merupakan asam lemak tidak jenuh yang istimewa karena asam lemak ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh, hanya mampu didapat bila mengkonsumsi beberapa jenis makanan tertentu. Omega 3 terbagi menjadi tiga tipe, yaitu: asam alfa- linolenat (ALA), asam eikosapentanoat (EPA), asam dokoheksanoat (DHA).
Umumnya, ALA berperan membantu proses perubahan nutrisi makanan menjadi EPA dan DHA yang kandungannya terbatas dalam tubuh. Sebagian besar metabolisme tubuh membutuhkan omega 3 dalam pembentukan hormon yang mengatur proses pembekuan darah, kontraksi dan relaksasi dinding pembuluh arteri.
Selain itu juga diperlukan dalam pembentukan hormon yang mengatur proses inflamasi serta sel reseptor pengaturan fungis genetik. Juga membantu perkembangan sel membran atau bagian terluar dari sel dalam otak dan sebagian sistem syaraf.
Beberapa penelitian terbaru dari Harvard School of Public Health memaparkan bahwa manfaat dari mengkonsumsi bahan makanan mengandung omega 3 diantaranya adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi pembuluh darah, menurunkan kadar trigliserida darah, mengurangi efek inflamasi yang berperan penting dalam perkembangan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) atau penyakit jantung koroner.
Selain itu, mengonsumsi sumber pangan mengandung omega 3 juga dapat menurunkan risiko gejala nyeri sendi (athritis), menghambat pertumbuhan sel kanker, dan menurunkan risiko penyakit autoimun seperti lupus serta memerangi rasa depresi.
Omega 3 Penting untuk Tumbuh Kembang Bayi
Seperti yang telah diketahui asam lemak omega 3 dalam bentuk DHA telah turut andil dalam perkembangan sel saraf dan otak pada bayi dan anak- anak, sebagai faktor pencetus kecerdasan anak. Terlebih lagi pada usia di bawah dua tahun kadar DHA perlu benar- benar tercukupi kebutuhannya, karena ini merupakan periode keemasan tumbuh dan kembang bayi dan anak dalam pencapaian fungsi kerja otak. Kekurangan asupan omega 3 pada masa ini dapat mengakibatkan kemunduran fungsi kognitif (cara berpikir) dalam otak dan menurunkan status gizi.
American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa bayi yang mendapatkan asupan DHA melalui ASI yang lama mempunyai skor tinggi dalam tes performa. Seperti yang di ungkap oleh Oken E dalam jurnal Obstetric Gynecology “Makanan kaya akan omega 3 sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui, dari kehamilan trimester 3 sampai tahun kedua usia anak. Di masa kehamilan asam lemak omega 3 dapat langsung di konsumsi oleh bayi didalam rahim melalui plasenta dan setelah melahirkan melalui air ASI”. (SA)