Sehatalami.co ~ Selain tanaman rempah-rempah dan bumbu masak berkhasiat sehat, Indonesia juga dikaruniai beragam tanaman berkhasiat obat. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum bisa memanfaatkannya. Nah, salah satu cara mempopulerkan tanaman berkhasiat obat adalah dengan menanamnya di pekarangan rumah.
Tanaman berkhasiat obat ini sebenarnya sudah coba dipopulerkan dengan istilah tanaman obat keluarga (toga). istilah ini bertujuan agar masyarakat semakin peduli dengan toga tersebut, dan bisa memanfaatkannya untuk menjaga kesehatan keluarga.
Saat ini ada banyak tanaman yang bisa ditanam di pekarangan rumah. Tanaman tersebut selain untuk keindahan juga dapat bermanfaat untuk kesehatan.
Menamam tanaman berkhasiat obat atau herba, selain bisa menjadi sarana belajar keluarga, juga bisa untuk refresing di akhir pekan. Selain itu, hasil tanaman apotek hidup atau toga juga bisa dimanfaatkan untuk antisipasi pencegahan, pemeliharaan kesehatan, maupun mengobati secara mandiri menggunakan tanaman obat yang ada.
Jenis tanaman berkhasiat obat tersebut bisa dimanfaatkan, baik dari keseluruhan tanamannya, batang, dahan, maupun umbi atau akar-akarnya.
Sebagai sarana pembelajaran keluarga, tanaman obat keluarga, berikut ini bisa ditanam di pekarangan rumah atau bisa memanfaatkan lahan sempit di mana pun, termasuk teras rumah kita.
1. Temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di daerah tropis. Temulawak dapat tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Temulawak dapat berkembang baik di tanah sekitar tegalan pemukiman, terutama pada tanah gembur agar rimpangnya dapat tumbuh besar.
Rimpang temulawak sudah lama digunakan sebagai bahan ramuan obat oleh masyarakat Indonesia. Aroma khas rimpang temulawak berbau tajam dan dagingnya berwarna kekuningan. Temulawak dapat digunakan untuk mengobati penyakit:
- maag
- sembelit
- sariawan cacar air
- asma sakit kepala
2. Jeruk Nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tanaman jeruk nipis menyukai tempat dengan sinar matahari langsung. Jeruk nipis dapat tumbuh di ketinggian tempat 200-1.300 m dpl dengan kelembapan sedang hingga tinggi.
Bagian jeruk nipis yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah buahnya. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Buah jeruk nipis dapat mengobati penyakit:
- batuk
- influenza
- demam
- sembelit
- bau badan.
3. Sirih
Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan rambat dan tumbuh bersandar pada pohon lain. Tanaman sirih menyukai tempat dengan cahaya matahari penuh.
Sirih dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan ketinggian 1.000 m dpl. Daun sirih umumnya digunakan untuk mengobati penyakit:
- bau mulut
- sakit gigi
- keputihan
- eksim
- alergi
- Daun sirih juga sering digunakan untuk kelengkapan ‘nginang’ (Jawa).
4. Patah Tulang
Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) berasal dari Afrika. Tanaman ini menyukai tempat yang terkena sinar matahari langsung. Patah tulang dapat tumbuh di dataran sampai daerah di ketinggian 600 m dpl.
Tanaman ini memiliki ranting bulat silindris, daunnya jarang, kecil, dan terletak pada ujung ranting yang masih muda. Patah tulang biasanya digunakan sebagai tanaman pagar, tanaman hias, atau tumbuh liar.
Hampir seluruh bagian tanaman patah tulang dapat digunakan sebagai obat. Akar dan rantingnya dapat mengobati penyakit:
- lambung
- rematik
- nyeri syaraf
Bagian batang kayu dapat digunakan sebagai obat penyakit:
- kulit
- sakit gigi
- radang telinga
Getahnya dapat mengobati:
- sakit gigi. Tetapi jika terkena mata, dapat menyebabkan kebutaan.
- Cabang dan rantingnya jika dibakar dapat mengusir nyamuk. (SA).