Fase kedua, usia 10–20 tahun
Pada masa ini, orang tumbuh menjadi remaja. Adanya pertambahan selera makan dan tinggi badan menuntut remaja menyikapi makanan. Periode kritis termasuk peroide kritis karena akan akan membentuk pilihan gaya hidup mereka di tahun-tahun berikutnya. Artinya keputusan tentang pola makan secara intrinsik terkait dengan kesehatan anak-anak mereka kelak. Perempuan muda secara umum lebih cenderung mengalami kekurangan nutrisi dibandingkan laki-laki karena biologi reproduktif mereka.
Fase ketiga, usia 20–30 tahun
Usia golongan ini dikategorikan sebagai usia dewasa muda. Perubahan gaya hidup seperti kuliah, menikah, dan menjadi orang tua dapat mendorong kenaikan berat badan. Lemak tubuh seringkali sulit dikurangi. Tubuh kita mengirimkan sinyal selera makan yang kuat ketika kita mengonsumsi kurang dari kebutuhan energi kita, tapi sinyal yang mencegah berlebihan makanan sangat lemah. Ada banyak faktor fisiologi dan psikologi yang membuat kebiasaan makan lebih sedikit sulit untuk dipertahankan seiring waktu.
Riset terbaru menujukkan bahwa perasaan bahwa kita telah cukup makan sangat membantu ketika kita melakukan program diet. Rasa lapar adalah salah satu hambatan dalam mengurangi makan. Makanan berbeda mengirimkan sinyal yang berbeda pula ke otak. Sangat gampang bagi kita untuk makan seember es krim, misalnya, karena lemak tidak memicu sinyal ke otak yang memberi tahu kita untuk berhenti makan. Lain halnya dengan makanan kaya protein, air, atau serat, yang membuat kita merasa kenyang lebih lama.