C. Empathy (kesadaran akan perasaan, kepentingan, dan keprihatinan orang lain). Setelah kita mengenali diri kita, untuk mencapai kebahagian diperlukan kemampuan mengenali orang lain.
11. Berjuanglah memahami orang lain
Untuk mencapai kebahagiaan, kita perlu mengembangkan sikap toleransi. Salah satunya adalah memahami orang lain. Jangan kita memaksa orang lain memahami diri kita, sedangkan kita enggan memahami orang lain.
12. Ikutlah berperan serta membangun orang lain
Hal ini meliputi memberi nasihat, bantuan, bimbingan, dan pelatihan yang diperlukan orang lain. Dengan membangun orang-orang di sekitar kita, kita akan dikelilingi orang-orang yang berhasil dan berprestasi dalam hidupnya – dan ini tentu menimbulkan rasa bahagia.
13. Terbuka untuk melayani orang lain
Melayani berarti memiliki kasih dan perhatian terhadap orang-orang yang kita layani. Kasih itu terwujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian, dan harapan orang lain. Dengan melayani, kita merasa bahagia, karena munculnya kesadaran akan rahmat Tuhan di dalam hidup kita.
READ: Workshop: The Real Happinness and High Performance at Work
14. Asahlah empati
Kita dapat melakukannya antara lain dengan cara menciptakan kesempatan-kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai macam orang. Dengan tidak membatasi diri dalam bergaul, maka kemampuan berempati akan semakin cepat berkembang, dan ini akan mendatangkan kebahagiaan karena keberhasilan di dalam pergaulan.
15. Berusaha memahami keterikatan emosional dalam suatu kelompok
Dengan memahami hal ini, kita lebih bisa menempatkan diri dalam suatu kelompok, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Bahkan, mungkin kita bisa bertindak sebagai penengah di antara dua pihak yang sedang berselisih paham. Tentulah pengalaman menghadirkan kedamaian ini akan mendamaikan hati kita dan membawa kebahagiaan. (bersambung).