Misalnya dengan mengatakan, “Untung Mas dapat ide baru untuk membujuk Ade ke sekolah. Kalau tidak, dia pasti bolos lagi”, “Dengan dandanan seperti tadi pagi kamu kelihatan lebih cantik”)”
Ceritakan tentang perasaan atau aktivitas saat itu, tanyakan hal-hal yang tidak dimengerti (“Tadi pagi ada telepon dari siapa, kelihatannya kok kamu jadi kesal?”), minta sesuatu tanpa menyalahkan pasangan (“Tolong, lain kali jangan pakai dasi yang berbunga-bunga itu”), atau berharap tentang sesuatu (“Mudah-mudahan akhir tahun ini kita bisa berlibur ke kampung”).
2. Mengungkapkan perasaan yang mengganggu
Ekspresi cemburu sering tidak dapat dimengerti apalagi diterima oleh pasangan yang dicemburui. Daripada marah lalu menyerang, lebih baik ungkapkan segala uneg-uneg secara jelas dan jujur.
Tunjukkan rasa sayang dengan memeluknya dan mulailah dari menggambarkan apa yang Anda rasakan (“Saya masih merasa tidak nyaman melihat kamu makan berduaan dengan wanita lain tadi siang”).
Ceritakan pengalaman masa lalu yang berhubungan dengan perasaan Anda saat itu (“Cara kamu memandangnya seperti kamu memandang saya sewaktu kita masih pacaran.
Saya takut kamu terpikat padanya, lalu meninggalkan saya”) dan diskusikan mengenai masa lalu yang mungkin menyakitkan, nilai-nilai keluarga, dan berbagai macam hal yang mungkin mempengaruhi penilaian Anda.
Respon yang jujur tanpa menyerang seharusnya membuat pasangan memahami bahwa pasangannya merasa sakit dan takut. Kejujuran adalah cara terbaik untuk mencegah perasaan cemburu. Kemudian katakan kepada pasangan, apa yang bisa ia lakukan agar Anda bisa lebih tenang. (SA)