Suplemen apa yang dibutuhkan. Zinc (30 mg/hari) sudah terbukti dapat mengurangi ukuran kelenjar dan meredakan gejala BPH. Konsumsi zinc dalam waktu lama dapat menurunkan kadar copper (tembaga) tubuh.
Karena itu pilih suplemen yang mengandung 2 mg copper. Vitamin E (250 mg/hari) membantu menjaga kesehatan prostat sebagai antioksidan. Herba Saw Palmetto (ekstrak 160 mg yang sudah distandardisasi mengandung 85-95 persen asam lemak dan sterol, 2 kali sehari di antara waktu makan) diketahui sangat efektif meredakan gejala BPH dan memperlambat pembesaran prostat.
Asam lemak esensial dalam minyak ikan (fish oil, 1 sendok makan/hari) atau minyak biji kapok (flaxseed oil) dapat membantu mencegah pembesaran dan peradangan prostat pada BPH dan prostatitis.
Suplemen-suplemen tersebut di atas efektif untuk BPH ringan dan sedang saja, dan perlu satu bulan atau lebih untuk dapat merasakan hasilnya. Suplemen bisa digunakan untuk jangka panjang, bersama dengan obat-obat yang diresepkan dokter.
Periksakan ke dokter setiap 6 bulan sekali untuk memantau kerja suplemen pada tubuh Anda. Suplemen juga diketahui dapat membantu beberapa kasus prostatitis sedang. Namun infeksi prostat dan kanker tetap harus ditangani secara medis.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah? Makan makanan yang kaya dengan kedelai seperti tahu, tempe, miso, dan produk kedelai lainnya. Kedelai mengandung zat penyembuh yang disebut isoflavon, yang dapat membantu melindungi prostat dari pembesaran dan kanker prostat.
Hindari obat-obat dekongestan atau obat-obat flu yang dijual bebas lainnya karena dapat menyebabkan gejala-gejala gangguan prostat memburuk. Hindari juga minuman berkafein dan beralkohol untuk membantu mengurangi keluhan sulit buang air kecil. Jangan terlalu banyak minum di malam hari. (SA)