2. Melanosit, penanggung jawab warna kulit
Josie Tenore, MD, dermatolog dari Klinik Fresh Skin, Illinois, Amerika Serikat, mengatakan, warna kulit setiap orang – tak peduli apakah berasal dari ras yang sama ataupun berbeda – dipengaruhi oleh jumlah pigmen di dalamnya. Semakin banyak pigmen, kulitnya akan semakin gelap.
Menariknya, meskipun jumlah pigmennya berbeda-beda, semua orang memiliki jumlah melanosit – sel yang memproduksi pigmen pewarna kulit – yang sama. Menurut Arnold Oppenheim, MD, dermatolog asal Virginia Beach, Amerika Serikat, gelap terangnya warna kulit dipengaruhi oleh ukuran dan ketebalan melanosit. “Semakin besar dan tebal ukurannya, semakin gelap warna kulit yang ditimbulkan,” ungkapnya.
3. Tambah usia, pergantian sel makin lambat
Banyak yang bilang, keriput dan kekusaman kulit terjadi karena sel-sel kulit berhenti berproduksi. Padahal, anggapan itu salah. Berapa pun usia kita, kulit akan terus memproduksi dan memperbarui sel. Sel-sel kulit yang baru akan bertugas ke permukaan, menggusur, lalu menggantikan peran sel-sel sebelumnya yang sudah aus, rusak, atau mati.
Lantas mengapa kulit kita menjadi semakin keriput dan kusam? Rupanya, hal ini disebabkan oleh kecepatan produksi yang melambat seiring bertambahnya usia. Sementara, kerusakan sel terjadi dalam rentang waktu yang sama –bahkan lebih cepat. Akibatnya, peran sel kulit yang mati tidak bisa segera diganti oleh sel kulit baru. Tugas mereka dalam menjaga kelembapan, elastisitas, serta memberi warna cerah pada kulit pun terabaikan. (bersambung).