Responden yang mengkonsumsi makanan yang mengandung beta-karoten, antioksidan vitamin C dan E, mineral seng, terbukti risiko AMD berkurang sebanyak 35%. Nutrisi yang sama juga mengurangi risiko katarak.
Penelitian ini dilakukan oleh Tuft University yang melibatkan 4.000 wanita, dan hasilnya dipublikasi di American Journal of Epideiology. Disebutkan bahwa wanita yang mengkonsumsi ikan (salmon atau tuna) satu kali dalam seminggu, risiko kena katarak berkurang 15%.
Sedangkan di Australia, studi yang melibatkan 2.258 responden dan dipublikasikan di Archives of Ophthalmology menyebutkan bahwa menyantap tiga porsi atau lebih ikan dari laut dalam per minggu mampu mengurangi risiko AMD sebanyak 70%.
Riset terbaru dari Tufts University yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition Juni 2006 menyatakan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi (misalnya gula pasir, beras giling) terbukti meningkatkan AMD. Makanan tinggi indeks glikemik mengganggu metabolisme glukosa, sehingga meningkatkan penyakit mata.
OLAHRAGA dan kontrol berat badan
Olahraga dan mempertahankan berat badan yang optimal, akan mengurangi risiko perkembangan AMD. Dan kalau Anda secara genetik mewarisi AMD, olahraga mampu menunda perkembangannya. Demikian hasil riset Johanna Seddon, MD, ahli bedah mata di Massachusetts Eye and Ear Infirmary.
Penelitian Johanna yang melibatkan 261 orang dan hasilnya dipublikasikan di Archieves of Ophthalmology pada tahun 2003 menyatakan bahwa pasien dengan indeks massa tubuh (body mass index, BMI) tinggi (di atas 25) perkembangan AMD-nya dua kali lipat mereka yang BMI-nya rendah. Meskipun begitu, pasien dengan BMI tinggi yang melakukan olahraga tiga kali seminggu, perkembangan AMD-nya hanya 25%.
Menurut Johanna Seldon, olahraga menghambat peradangan, dan peradangan meningkatkan perkembangan AMD. Beberapa penelitian yang dimuat dalam jurnal American Family Physician tahun 2003 juga menunjukkan bahwa senam erobik memperlambat glaukoma dengan cara mengurangi tekanan pada bola mata yang merusak saraf optik. (SA)